Profil risiko investasi menjadi salah satu indikator yang perlu Anda ketahui. Salah satunya adanya risiko kerugian yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Dalam dunia investasi tidak selamanya seorang investor mendapatkan keuntungan. Namun bisa juga mengalami berbagai risiko yang bisa dihadapi.
Salah satunya munculnya kerugian yang terjadi.
Untuk profil risiko investasi itu sendiri adalah sebuah indikator untuk bisa mengetahui tingkat toleransi untuk individu terhadap risiko.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya yaitu risiko kerugian yang disebabkan oleh volatilitas instrumen saham.
Dengan memahami kondisi ini, menjadi salah satu kunci investasi yang nyaman. Apalagi bagi Anda investor pemula. Agar lebih jelas ada beberapa jenisnya, simak berikut ini.
Baca Juga: Investasi Riil dan Investasi Finansial, Penjelasan dan Perbedaannya
Jenis dari Profil Risiko investasi
Sebagai seorang investor perlu tahu apa saja risiko yang bisa dihadapi. Istilah ini menjadi hal yang bisa membuat investor mentoleransi suatu risiko yang ada dalam investasi.
Jika investor sudah memahami dan mengetahui istilah tersebut, akan mempermudah dalam menentukan jenis instrumen yang tepat.
Berikut ini ada beberapa jenis profil risiko, antara lain:
Moderat
Jenis profil risiko investasi yang pertama yaitu moderat. Profil jenis ini merupakan tipe investor dengan tujuan memperoleh keuntungan secara berkala.
Bahkan memiliki modal jangka menengah hingga panjang kurang lebih 3-4 tahun. Pada umumnya, investor lebih memilih memonitor investasi bukan mencairkan dana saat terjadi penurunan nilai yang berdampak pada merugi.
Baca Juga: Peluang Investasi Berlian Cukup Tinggi dengan Berbagai Keunggulannya
Konservatif
Ada jenis profil risiko investasi lainnya yaitu konservatif.
Tujuannya investor memiliki stabilitas pertumbuhan nilai investasi. Selain itu, dapat keuntungan secara berkala.
Untuk jangka waktu investasi kurang lebih 1-3 tahun. Saat penurunan nilai investor lebih cenderung mencairkan dana.
Hanya saja untuk alokasi dananya hanya kecil untuk instrumen dengan risiko tinggi.
Agresif
Agresif menjadi jenis ketiga yang di mana investor memiliki tujuan untuk mengembangkan nilai pokok investasi. Untuk tingkat keuntungan maksimal jangka panjang hingga 4 tahun.
Seorang investor dengan profil ini jika terjadi penurunan nilai lebih, memilih mencairkan dana investasi. Bahkan, profil risiko investasi menerima kerugian cukup tinggi.
Baca Juga: Cara Investasi Dinar dan Dirham Solusi Penanaman Modal Syariah
Sangat Konservatif
Pada urutan terakhir masih ada profil sangat konservatif. Jenis risiko investasi yang mengedepankan nilai pokok investasi.
Bahkan untuk melepas potensi keuntungan besar sudah tidak perlu ragu lagi.
Untuk jangka waktu investasi biasanya kurang dari 1 tahun. Investor akan memilih produk investasi berupa deposito, tabungan, atau reksadana yang bisa cair kapan saja sesuai keinginan.
Saat ini investasi menjadi kegiatan yang cukup banyak penggemarnya.
Namun bagi Anda yang hendak memulainya, kenali dulu berbagai instrumen dan profil risikonya. Sehingga tetap aman dan meraih keuntungan besar.
Dengan mengetahui jenis profil risiko investasi akan membantu Anda memilih instrumen yang tepat. Sehingga bisa lebih tepat menentukan instrumen, jangka waktu, hingga risiko yang akan Anda hadapi. (R10/HR-Online)