Ledakan bintang micronova merupakan tipe ledakan baru. Jenis ledakan ini baru saja para astronom temukan.
Dengan penemuan ledakan terbaru ini, maka dapat membantu manusia untuk lebih memahami ledakan termonuklir yang terjadi pada bintang mati.
Jenis ledakan terbaru ini berhasil terdeteksi menggunakan Teleskop Luar angkasa yang sangat besar seperti VLT di Observatorium Selatan Eropa (VLT ESO).
Baca Juga: Proses Terjadinya Supernova, Ledakan Dahsyat Bintang di Alam Semesta
Penemuan Ledakan Bintang Micronova
Astronom menemukan ledakan bintang tipe baru. Ledakan tersebut bernama micronova.
Ledakan micronova ternyata sering terjadi di permukaan bintang katai putih yang aktif, menyerap berbagai materi dari pasangan bintang biner di dekatnya.
Akumulasi material tersebutlah yang kemudian bisa menghasilkan ledakan termonuklir yang terlokalisasi. Kemudian bintang katai putih merupakan bintang yang sudah tua.
Dengan kata lain, bintang katai putih sudah mencapai masa akhir hidupnya. Sehingga mengeluarkan lapisan luar dan juga meninggalkan inti padatnya.
Untuk bintang jenis ini memiliki massa 1,4 massa Matahari.
Micronova sendiri merupakan jenis ledakan yang berukuran lebih kecil dari supernova. Kendati skala ledakan bintang lebih kecil, namun astronom menyebut bahwa micronova 1 juta lebih terang daripada ledakan nova klasik.
Ledakan micronova juga dapat membakar puluhan hingga triliunan kilogram materi bintang hanya dalam hitungan jam.
Astronom mengakui bahwa ini pertama kalinya mereka dapat mengidentifikasi ledakan micronova.
Fenomena ini juga sangat menantang untuk pemahaman para astronom terhadap ledakan termonuklir tipe baru di alam semesta.
Baca Juga: Ledakan Bintang Raksasa Merah SN 2020tlf Ilmuwan Saksikan Langsung!
Proses Ledakan Micronova
Para peneliti untuk pertama kali melakukan identifikasi katai putih yang telah memancarkan ledakan bintang micronova, melalui data teleskop pemburu untuk planet ekstrasurya TESS.
Tidak hanya satu, mereka berhasil menemukan tiga ledakan secara total.
Awalnya mereka mengira itu ledakan supernova. Tetapi, akhirnya mereka melihat bahwa skalanya jauh lebih kecil.
Jika melansir dari New Scientist, peneliti masih belum dapat melihat dengan jelas mekanisme pasti di balik ledakan terbaru ini.
Akan tetapi, kemungkinan besar ledakan terjadi akibat adanya hidrogen yang berkumpul di kutub bintang.
Hidrogen tersebut akhirnya mencapai suhu dan tekanan yang cukup meyakinkan dan berhasil menyalakan fusi.
Alhasil, ledakan termonuklir lokal melepaskan energi sama banyaknya Matahari dalam satu hari pun terjadi.
Baca Juga: Bintang Muda HD 166191 Dikelilingi Awan, Tertangkap Teleskop Spitzer
Hanya Terjadi di Katai Putih
Menariknya, hanya bintang katai putihlah yang dapat mengakumulasi hidrogen di kutubnya dengan cara ini. Hal itu karena bintang katai putih sangat magnetis.
Alhasil, astronom dan peneliti memprediksi bahwa micronova hanya terjadi di katai putih. Dengan demikian, mempelajari lebih banyak katai putih dapat mengungkapkan lebih jelas proses ledakan micronova.
Selain itu, temuan ini juga menunjukkan bahwa micronova mungkin sudah cukup sering terjadi.
Meski begitu, astronom masih perlu mengumpulkan pengamatan lebih banyak dan bukti untuk memahami ledakan bintang micronova lebih dalam. (R10/HR-Online)