Kelainan tulang lordosis merupakan sebuah penyakit. Lordosis sendiri merupakan tulang belakang di tubuh manusia. Kelainan lordosis ini menyebabkan pada bagian bawah tulang belakang (lumbar) melengkung ke arah dalam lebih dari seharusnya. Kondisi ini juga terkenal dengan istilah swayback.
Baca Juga: Sumsum Tulang Belakang, Pengertian, Fungsi, dan Strukturnya
Adanya lengkungan yang berlebihan dapat membuat lubar lebih maju ke depan sehingga area perut akan terlihat lebih menonjol.
Kelainan Tulang Lordosis dan Memahaminya
Manusia dapat dikatakan merupakan jenis vertebrata yang memiliki tulang belakang sebagai pembentuk postur tubuhnya. Namun, apa jadinya jika tulang belakang tersebut mengalami kelainan?
Lordosis merupakan kelainan yang terjadi di tulang belakang. Kondisi ini cukup umum terjadi pada manusia.
Kelainan lordosis dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, hingga lansia. Beberapa faktor tertentu juga bisa mempengaruhi terjadinya penyakit ini.
Jenis-Jenis Lordosis
Terdapat beberapa jenis dari kelainan tulang belakang yang harus Anda ketahui, yaitu:
- Lordosis Postural, untuk tipe ini terjadi akibat kelebihan berat badan yang membuat area perut membesar dan lumbar menjadi maju.
- Kelainan Lordosis kongenital (trauma), kondisi ini terjadi ketika janin yang ada di dalam kandungan, di mana mengalami perkembangan pada tulang belakang tidak sempurna dan mengakibatkan kecacatan. Selain itu, tipe ini juga terjadi karena cedera dari berbagai kegiatan.
- Lordosis neuromuskular, akibat adanya kondisi yang mengganggu fungsi dan otot dalam tubuh.
- Kelainan lordosis sekunder, akibat adanya kontraktur pada sendi pinggul yang merupakan pemendekan permanen pada sendi otot.
- Laminektomi pasca bedah hiperlordosis, kelainan ini terjadi akibat operasi laminektomi atau pengangkatan tulang belakang. Operasi ini akan menyebabkan tulang belakang tidak stabil sehingga punggung bawah dapat terlalu melengkung.
Baca Juga: Penyempitan Tulang Belakang, Gejala, Penyebab dan Penanganannya
Faktor Risiko Lordosis
Risiko dari kelainan tulang lordosis dapat meningkat karena beberapa faktor, yaitu:
1. Obesitas
Kondisi obesitas atau berat badan berlebih ini dapat menambah risiko dari lordosis. Hal itu karena berat badan akan memberi tekanan di perut dan punggung bawah.
Alhasil, tulang belakang akan lebih tertarik ke depan dan menyebabkan swayback atau lordosis.
2. Postur Tubuh yang Buruk
Dalam beraktivitas, terkadang kita tidak memperhatikan postur tubuh. Hal itu jika terjadi secara terus menerus akan membuat otot perut dan punggung bawah lemah.
Kebiasan postur tubuh yang buruk inilah yang akan meningkatkan risiko dari kelainan tulang belakang atau lordosis.
Mencegah Terjadinya Lordosis
Hingga saat ini belum ada cara yang terbukti ampuh mencegah lordosis. Namun, studi dari European Spine Journal tahun 2013 menunjukkan bahwa berdiri terlalu lama dapat mengubah lengkungan tulang belakang.
Baca Juga: Fungsi Tulang Ekor Sebagai Bagian Terpenting Tubuh, Hindari Cedera!
Sementara itu, dengan duduk kita dapat menimbulkan perubahan kurva lengkungan di lumbar yang berkurang. Dengan begitu, Anda bisa mengurangi lengkungan abnormal pada lumbar dengan berdiri atau duduk dalam waktu lama.
Akan tetapi, tentu saja posisi duduk tidak sembarang. Sebab, posisi duduk yang salah malah akan memperburuk kelainan tulang lordosis yang ada. (R10/HR-Online)