Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Jalan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengalami rusak parah dan belum mendapatkan perbaikan.
Akses jalan yang mengalami kerusakan parah itu berada di Dusun Sindangraja, Desa Citeureup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Panjangnya kurang lebih 1.200 meter.
Ironisnya, kerusakan tersebut sudah berlangsung lama namun tak kunjung mendapat perbaikan. Khawatir menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, warga berharap pemerintah dapat segera memperbaikinya.
Uyo, tokoh masyarakat Desa Citeureup, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, mengatakan, kondisi jalan sepanjang 1.200 meter yang berada di wilayah RW. 07, Dusun Sindangraja kondisi rusak parah.
Bagian badan jalan hanya menyisakan batu kerikil bercampur tanah. Jika turun hujan, kondisi jalan penghubung antar desa itu menjadi licin dan sulit dilewati. Sedangkan pada musim kemarau jalan berdebu.
“Akses jalan tersebut sudah berulang kali ada yang mensurvei. Tapi entah apa sebabnya hingga saat ini belum juga ada pertanda akan diperbaiki. Sehingga kerusakan pada badan jalan semakin melebar,” kata Uyo kepada HR Online, Jumat (15/04/2022).
Baca Juga : Tanjakan Penghubung Dua Desa di Kawali Ciamis Rusak, Ibu-ibu Sering Kecelakaan
Banyaknya kendaraan yang melintas khawatir dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, diharapkan jalan penghubung desa yang rusak itu secepatnya mendapatkan perbaikan.
Uyo menambahkan, kerusakan jalan juga terjadi di wilayah Dusun Cilulumpang, Desa Kertayasa, Kecamatan Panawangan. Akses jalan tersebut sebagai penghubung antara Desa Citeureup dan Desa Kertayasa.
Rusaknya kedua akses jalan penghubung antar itu mengakibatkan laju kendaraan lambat. Jika tidak ekstra hati-hati, maka tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan, terlebih pada musim hujan.
Menurutnya, jalan merupakan akses yang sangat vital. Sebab, selain menjadi faktor penunjang laju percepatan ekonomi, lancar tidaknya pemerintahan juga tergantung dari akses jalan yang dilaluinya.
“Semoga saja dalam waktu dekat baik itu pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten bisa mengalokasikan anggaran untuk perbaikannya,” harap Uyo. (Dji/R3/HR-Online/Editor-Eva)