Investasi industri manufaktur kini dikabarkan mengalami peningkatan yang cukup bagus. Bahkan pencapaian yang terjadi saat ini melebihi target yang ditentukan.
Investasi ini bahkan mampu tumbuh dari 17,21% menjadi Rp 103,21 triliun. Kontribusi terbesarnya datang dari sektor logam dasar, bukan mesin, barang logam, dan peralatannya.
Bahkan menurut menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, butuh kepastian hukum yang dapat mendukung pencapaian tersebut. Target total investasi ini sebesar Rp 1.200 triliun sepanjang tahun ini.
Investasi manufaktur harus mencapai target hingga Rp 310 triliun sepanjang tahun ini. Kemungkinan sekitar 26% dari tingkat total investasinya.
Bahkan di tengah gejolak geopolitik dunia, investasi industri manufaktur menunjukkan kepercayaan diri investor yang cukup tinggi.
Kenaikan investasinya sendiri di Indonesia menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah berada pada jalur yang tepat.
Baca Juga: Investasi MNC Sekuritas Instrumen Pilihan, Mudah dan Aman Ikuti Tipsnya
Pencapaian Rekor Pertumbuhan Investasi Industri Manufaktur
Dari berita yang Menteri Perindustrian kabarkan, menurut kesimpulan, investasi manufaktur ini mencapai rekor pertumbuhan yang cukup bagus.
Bahkan terlihat data dari investasi triwulan 1/2022 yang mencapai angka tertinggi sepanjang 10 tahun. Hadir dengan angka pertumbuhan 28,5% dari periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp 219,7 triliun.
Realisasi investasi saat ini mencapai angka 23,5% dari target sebesar Rp 1.200 triliun tahun ini. Realisasi terbesar investasi mendapat kontribusi industri logam dan yang lainnya sebesar Rp 39,7 triliun.
Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya nikel yang tengah berpacu dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendran sistem tenaga listrik.
Baca Juga: Investasi Pengembangan Usaha Dilakukan Berdasarkan Instrumennya
Kucuran Dana Manufaktur Terbesar
Seperti yang sudah ada sebelumnya, jika investasi industri manufaktur meningkat cukup drastis. Hal ini juga tidak lepas dari beberapa faktor. Bahkan kucuran dana investasi terbesarnya datang dari industri makanan.
Adapun besaran angkanya yaitu senilai Rp 9,7 triliun melalui 2.181 proyek. Selanjutnya juga datang dari industri kimia dan farmasi sebesar Rp 4,6 triliun melalui 846 proyek.
Bahkan untuk industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, hingga peralatannya memiliki nilai sebesar Rp2,6 triliun pada 432 proyek.
Sedangkan untuk penanaman investasi industri manufaktur tahun ini dari modal asing sebesar 52,9% dari total capaian yang berada pada angka US$10,3 miliar.
Baca Juga: Tips Memilih Saham IPO untuk Investasi Jangka Panjang di Tahun 2022
Perkembangan Industri Manufaktur di Indonesia
Manufaktur sebagai investasi mampu memberikan dampak berantai secara luas. Bahkan di Indonesia sendiri investasi ini mampu menambah nilai bahan baku dan memperbanyak tenaga kerja.
Selain itu, juga menghasilkan sumber devisa terbesar, serta penyumbangan pajak dan bea cukai terbesar. Pihak kementrian juga mencatat persentase kinerja nasional sebesar 9,94 % pada industri logam.
Industri tekstil dan pakaian sebesar 7,53 dan angkutan sebesar 6,33. Hal ini dapat terpengaruh dari daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis produk.
Sehingga investasi industri manufaktur mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat jelas dari hasil periode tahun 2022 yang menunjukkan hasil investasi dengan nilai cukup tinggi. (R10/HR-Online)