Impuls dan momentum merupakan materi yang ada di dalam fisika dasar statistik. Apa pengertian dari keduanya?
Kamu mungkin pernah melihat bagaimana bola voli dan bola tenis jatuh dari ketinggian yang sama. Mana dari mereka yang akan membuat kaki terasa lebih sakit saat tertindih?
Baca Juga: Dimensi dalam Fisika: Definisi dan Manfaatnya dalam Kehidupan
Kejadian tersebut adalah contoh dari penerapan konsep momentum. Selain itu, ada juga rumus lainnya yang bernama impuls.
Impuls dan Momentum Fisika serta Pengertian Konsepnya
Sesuai dengan keterangan Hukum Newton I, ketika suatu benda diam dan akan kamu gerakkan, maka benda tersebut cenderung akan terus diam.
Begitu juga sebaliknya, ketika benda yang sedang bergerak kamu coba hentikan, maka benda akan cenderung tetap akan terus bergerak. Konsep tersebut terkenal dengan nama kelembaman atau inersia.
Untuk dapat menggerakkan benda yang diam maupun menghentikan benda bergerak, maka kamu membutuhkan gaya yang lebih besar.
Berikut ini pembahasan mengenai kedua konsep dalam fisika yang berhubungan dengan hal ini.
Konsep Impuls
Impuls di dalam fisika merupakan sebuah gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda bergerak. Secara sederhana, impuls merupakan perubahan momentum yang terjadi pada suatu benda.
Sebagai contoh ketika kamu menendang bola. Terdapat selang waktu ketika kamu akan memberi gaya kepada bola diam kemudian menendangnya.
Selang waktu tersebut berupa ayunan kaki hingga akhirnya mengenai bola. Hal itulah yang terkenal sebagai impuls.
Secara matematis, impuls memiliki rumus:
I = F . Delta t
Di mana:
- I = Impuls (Ns)
- F = gaya impulsif (N)
- Delta t = perubahan waktu (t2 – t1) (s)
Baca Juga: Sejarah Penemuan Proton, Partikel Subatomik dalam Fisika
Konsep Momentum
Karena impuls dan momentum saling berhubungan, maka selanjutnya kamu akan mempelajari mengenai konsep momentum.
Momentum merupakan sebuah ukuran kesulitan untuk memberhentikan benda. Tentunya momentum memiliki besaran.
Besaran yang ada pada momentum sangat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu kecepatan benda dan massa atau berat mereka.
Pada konsep momentum, benda yang memiliki massa atau berat tinggi akan semakin besar juga momentum yang mereka miliki.
Hal tersebut juga berlaku pada kecepatan benda. Semakin cepat sebuah benda bergerak, maka gaya momentum yang mereka miliki juga akan semakin besar.
Contoh dari momentum sudah disebutkan sebelumnya mengenai bola voli dan tenis yang jatuh dari ketinggian yang sama. Bola yang memiliki beban lebih tinggi akan terasa lebih sakit saat jatuh mengenai kaki.
Secara matematis, momentum memiliki rumus:
p = m .v
Di mana:
- p = momentum (kg m/s)
- m = massa (kg)
- v = kecepatan (m/s)
Baca Juga: Osilasi Harmonik Sederhana Fisika dengan Contoh di Kehidupan Nyata
Berdasarkan definisi di atas, sejatinya kedua konsep fisika ini memiliki keterkaitan. Hubungan keduanya terlihat jelas dalam teorema impuls-momentum.
Teori impuls dan momentum tersebut menyatakan bahwa impuls yang ada pada benda akan sama dengan perubahan momentum benda tersebut. Hal itu juga sejalan dengan Hukum Newton II. (R10/HR-Online)