Fakta cincin Saturnus wajib untuk Anda ketahui karena itu merupakan salah satu ikon terbaik di tata surya dunia astronomi.
Saturnus merupakan salah satu planet yang memiliki cincin di tata surya. Keberadaan dari cincin Saturnus merupakan hal yang sangat mengesankan.
Terdapat fakta baru mengenai cincin Saturnus ini. Apa saja itu?
Baca Juga: Ciri Planet Saturnus, Satu-Satunya Planet Bercincin di Tata Surya
3 Fakta Cincin Saturnus Terbaru
Planet memiliki cincin bukanlah hal baru. Di Tata surya kita sendiri, planet yang memiliki cincin memang bukan hanya Saturnus.
Ada planet lain yang memiliki cincin, seperti Jupiter, Neptunus, dan Uranus. Meski demikian, cincin yang ada di planet tersebut tidak terlihat seperti cincin Saturnus.
Cincin Saturnus menjadi satu-satunya yang dapat terlihat dari Bumi menggunakan teleskop, meskipun ia menjadi planet keenam dalam urutan tata surya.
Ada beberapa lapisan di dalam cincin saturnus dan memiliki nama yang berbeda. Cincin terdalam dan paling redup bernama cincin D, lalu ada cincin B, Divisi Cassini, cincin A, cincin F, cincin G, dan cincin E.
Berikut ini beberapa fakta mengenai cincin tersebut yang harus Anda ketahui.
Baca Juga: Metana di Bulan Saturnus Bisa Menjadi Tanda Adanya Sebuah Kehidupan
Pembentukan dan Sejarah Cincin
Keberadaan cincin Saturnus pertama kali berhasil diamati oleh Galileo Galilei. Ia melihat cincin tersebut melalui teleskopnya.
Pada awalnya ia mengira bahwa itu adalah benda padat yang mengorbit di sekitar planet.
Pada tahun 1675, Giovanni Domenico Cassini menetapkan bahwa terdapat banyak partikel kecil yang menyusun cincin Saturnus dan juga dipisahkan oleh celah.
Selain itu, Pierre-Simon Laplace juga menunjukkan bahwa cincin pada planet tersebut tidak stabil. Ada beberapa teori mengenai pembentukan cincin.
Teori yang paling banyak orang percaya adalah bahwa material cincin terbentuk ketika salah satu bulan Saturnus hancur.
Teori lainnya pada fakta cincin Saturnus adalah keberadaan meteor yang lewat dekat planet sehingga menyisakan puing-puing.
Terbuat dari Es dan Batu
Fakta selanjutnya mengenai cincin ini adalah material pembentuknya yang berupa bongkahan es dan batu. Mereka berputar mengelilingi planet mencapai 1.100 mph.
Para ahli menganggap bahwa potongan tersebut merupakan sisa-sisa benda luar angkasa lain yang terperangkap selama ratusan tahun di planet Saturnus. Cincin saturnus jug membentang 200 kali diameter.
Pada misi penjelajahan pesawat Cassini-Huygens, NASA menemukan informasi bahwa terdapat gumpalan vertikal batu di dalam cincin saturnus yang tingginya mencapai lebih dari 3 km.
Baca Juga: Musim Panas di Saturnus Memicu Perubahan Citra Warna
Menjadi Target Spektakuler untuk Pengamatan Teleskopik Astrofotografi
Cincin Saturnus ternyata menjadi target untuk pengamatan teleskopik dan astrofotografi, sayangnya ia tidak dapat dilihat dengan mata telanjang ataupun teropong.
Tampilan cincin juga berubah seiring berjalannya waktu. Hal itu karena pengamatan di Bumi selalu dari sudut yang berbeda.
Pengamatan cincin akan lebih mudah terlihat saat berputar ke arah menjauhi Bumi. Cincin tersebut juga bisa hampir menghilang dari pandangan.
Hal itu akan terjadi setiap 15 tahun dan perkirakan kesempatan selanjutnya akan datang pada tahun 2025.
Ketiga fakta cincin Saturnus tersebut tentu saja memberikan sebuah pengetahuan baru untuk memahaminya lebih lanjut. (R10/HR-Online)