Ciri-ciri malam lailatul qadar, sudah pasti menjadi pengetahuan penting bagi setiap muslim. Bagaimana tidak? Sebab, pada malam tersebut adalah malam yang terdapat kebaikan.
Bahkan, kebaikan tersebut juga lebih baik daripada seribu bulan. Lailatul qadar sendiri merupakan bagian dari bulan Ramadan.
Sedangkan bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dinanti-nanti. Bulan yang penuh dengan kemuliaan, terdapat banyak berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Pada bulan ini juga, umat Islam yang melakukan banyak perubahan.
Bukan perubahan yang dari semula tidak puasa menjadi wajib puasa. Tetapi, perubahan terhadap keimanan dan kualitas diri dalam menjalankan tugas sebagai seorang hamba.
Kapan lailatul qadar itu ada? Malam penuh kebaikan tersebut akan terjadi, menjelang kita akan berpisah dengan bulan Ramadan.
Lebih tepatnya memasuki sepertiga bulan terakhir atau 10 hari terakhir Ramadan. Ketika malam tersebut, banyak umat muslim yang melakukan i’tikaf guna mendekatkan diri kepada Allah SWT.
baca juga: Keutamaan Tadarus Alquran di Bulan Ramadan, Tenang Pahala Berlipat
Beberapa Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar Saat Ramadan
Bukan hanya antusias menyambut datangnya Ramadan. Tetapi, sebagai seorang muslim kita juga sangat antusias menyambut lailatul qadar.
Terdapat banyak keutamaan yang akan kita dapatkan, apabila mampu memanfaatkan waktu tersebut dengan maksimal.
Nabi SAW juga menganjurkan kepada umatnya, guna memanfaatkan momen tersebut dengan baik. Terlebih sepuluh hari terakhir saat malam-malam ganjil.
Kendati demikian, masih sedikit dari kita yang mengetahui akan bagaimana ciri-cirinya. Apakah Anda merupakan salah satunya? Simak penjelasannya berikut ini.
baca juga: Sejarah Puasa Ramadan, Sudah Ada Sebelum Zaman Nabi Muhammad
Suasana Lebih Tenang
Untuk ciri-ciri malam lailatul qadar yang pertama adalah suasana atau keadaan alam lebih tenang. Perlu Anda ketahui, bahwa lailatul qadar itu sangatlah istimewa.
Keistimewaan tersebut juga membuat malaikat Jibril dan malaikat lainnya turun ke bumi.
Malaikat tersebut mendoakan orang mukmin yang berdzikir serta berdoa kepada Allah pencipta seluruh alam. Hal itulah yang menjadikan keadaan bumi menjadi lebih sesak dan padat.
Ibaratnya sebuah tempat yang di dalamnya terdapat dua buah kelereng. Jika wadah tersebut digerakkan maka kelereng bisa bebas bergerak.
Tetapi, jika wadah terisi oleh banyak kelereng, sudah pasti akan susah bergeser. Maka, semakin banyaknya malaikat yang ada di bumi, alam akan menjadi lebih tenang tanpa ada banyak gerakan.
Seperti firman Allah yang terdapat dalam Al-Quran surat AL-Qadr ayat 3 sampai 5. Artinya adalah, malam kemuliaan itu lebih baik dari 1000 bulan.
Pada malam tersebut para malaikat serta roh (jibril) dengan izin Tuhannya mengatur semua. Maka, sejahteralah malam tersebut sampai terbit fajar.
baca juga: Marah Membatalkan Puasa, Jangan Sampai Rugi, Simak Penjelasannya!
Hawa yang Sejuk
Kemudian yang menjadi ciri-ciri malam lailatul qadar berikutnya adalah hawa yang sejuk. Keadaan yang tenang, juga membuat udaranya semakin sejuk atau tidak terasa panas.
Dengan demikian itu, para penduduk bumi juga akan merasakan ketentraman serta kenyamanan.
Sebagaimana bunyi hadits riwayat Ibnu Abbas, malam lailatul qadar merupakan malam sejuk, tidak panas juga tak dingin. Pagi harinya cahaya matahari akan berwarna merah nan lembut.
Langit Terlihat Bersih
Selanjutnya, ciri-ciri malam lailatul qadar itu langit terlihat bersih. Keadaan bersih tersebut bisa kita lihat saat malam hari.
Bahkan, awan tidak terlihat sedikitpun. Suasananya juga menjadi tenang, sunyi, tidak dingin, dan juga tidak panas.
Masih banyak yang kesulitan untuk menentukan apakah malam ini lailatul qadar. Maka, cara yang mudah untuk menentukannya lihatlah keadaan langit.
Seperti hadits riwayat Ahmad, malam lailatul qadar itu langitnya bersih, udaranya tidak dingin, langitnya juga tidak berwarna, tak hujan, bintang juga tak terlihat, dan saat siang hari matahari bersinar tidak terlalu terik.
Terjadi Ketika Malam Ganjil
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa lailatul qadar itu terjadi pada sepuluh hari terakhir, pada malam-malam ganjil. Malam tersebut yakni malam ke 21, 23, 25, 27, dan 29.
Pada zaman Rasulullah SAW juga melakukan i’tikaf selama sepuluh hari terakhir saat Ramadan. Rasul juga mengatakan bahwa carilah malam lailatul qadar di malam yang ganjil, pada 10 hari terakhir bulan tersebut.
Guna mendapatkan semua keutamaan lailatul qadar tersebut, Anda bisa mengetahui datangnya dengan mengetahui ciri-ciri malam lailatul qadar tersebut.
Manfaatkan dengan semaksimal mungkin. Agar semua amal ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT. (Muhafid/R6/HR-Online)