Cara perkembangbiakan cacing pipih sangat menarik untuk dipelajari. Hal itu karena hewan ini termasuk ke dalam jenis yang unik. Cacing pipih membuktikan bahwa keanekaragaman di dalam dunia hewan memang nyata adanya dan sangat luar biasa. Siapa sangka bahwa ada banyak sekali jenis hewan di sekitar kita.
Masing-masing hewan juga tentu menjalankan peranannya masing-masing, termasuk cacing pipih. Mereka adalah hewan yang termasuk ke dalam jenis invertebrata atau tidak bertulang belakang.
Bagaimana cara hewan unik ini berkembang biak?
Baca Juga: Cara Reproduksi Bakteri dan Keterkaitan Faktor yang Mempengaruhinya
Cara Perkembangbiakan Cacing Pipih, Simak!
Cacing pipih atau yang memiliki nama latin sebagai Platyhelminthes merupakan salah satu filum yang masuk ke dalam kategori tidak bertulang belakang.
Hal yang membedakan cacing pipih dari jenis lainnya adalah bentuk yang sangat unik. Tentu saja sesuai dengan namanya, tubuh cacing ini pipih dan lebar.
Umumnya, habitat dari cacing ini adalah di laut atau perairan tawar seperti danau dan sungai. Kebanyakan dari mereka hidup di lingkungan yang bebas, namun ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme lainnya.
Untuk berkembang biak, cacing pipih dapat melakukannya melalui dua cara, yaitu seksual dan aseksual.
Cacing pipih akan membelah tubuh mereka pada perkembangbiakan aseksual. Pada setiap pembelahan yang terjadi, maka hasilnya akan meregenerasi bagian yang hilang.
Cara pembelahan diri tersebut juga berlaku pada Turbellaria sp.
Sedangkan untuk cara perkembangbiakan cacing pipih yang kedua adalah seksual. Jika seksual, tentu saja terdapat pertemuan sel jantan dan betina.
Cacing pipih akan melakukan perkawinan silang walaupun mereka bersifat hermafrodit. Nantinya, zigot dan kantung telur yang terbungkus oleh kapsul akan menempel atau melekat pada batu atau juga tumbuhan.
Kapsul tersebut kemudian akan menetas setelah beberapa saat dan menjadi embrio yang memiliki kemiripan dengan induknya.
Baca Juga: Kelompok Fauna Asiatis, Ini Dia Karakteristik dan Jenis Hewannya
Daur Hidup Cacing Pipih
Setelah mengetahui cara mereka berkembang biak, maka tidak ada salahnya juga untuk mengetahui daur hidup mereka.
Siklus hidup yang cacing pipih miliki sebenarnya terbilang cukup panjang. Ketika kapsul telur menetas, maka mereka akan menjadi larva bersilia.
Setelah itu mereka masuk ke dalam tahap siput air, sporokista, redia, serkaria, dan akhirnya keluar dari tubuh siput. Setelah keluar mereka akan menempel pada tanaman air dan membentuk kista.
Hewan tertentu akan mengonsumsi mereka dan masuk ke dalam usus dan menuju hati hingga dewasa. Sampai di tahap tersebut, proses perkembangan cacing pipih akan tergantung dengan jenisnya sendiri.
Baca Juga: Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan 5 Kingdom, Apa Saja?
Cacing Pipih Tidak Memiliki Alat Ekskresi
Hal unik dari cacing pipih adalah tubuhnya. Bagian tubuh dari cacing pipih ini sangat menarik untuk dipelajari.
Cacing pipih ternyata tidak mempunyai anus di tubuhnya seperti kebanyakan hewan lainnya, bahkan untuk sistem pencernaan juga tidak memilikinya. Karena tidak memiliki anus, maka sistem ekskresi hewan ini terbilang cukup sederhana.
Di balik tubuhnya yang cukup kecil dan menggelikan untuk sebagian orang, ternyata cara perkembangbiakan cacing pipih cukup mengesankan. (R10/HR-Online)