Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Gingin Ginanjar (30), pesulap asal Tasikmalaya, Jawa Barat tak menyangka hobinya sejak SMP membuat dapurnya tetap ngebul meski dihantam pandemi Covid-19.
Pria yang akrab dipanggil Gege ini sempat memiliki usaha les bahasa Inggris. Muridnya pernah mencapai 400 orang. Tapi usahanya itu gulung tikar saat pandemi Covid-19 menghantam pada tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Tak Tahu Nama Walikota, Ibu di Tasikmalaya Ini Gagal Dapat Hadiah Sepeda
Gege tertatih-tatih berusaha bangkit. Kepada HR Online, Gege mengaku menjalani segala usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. “Sampai jualan makroni juga pernah, asal halal,” katanya, Kamis (24/3/2022).
Saat terpuruk, Gege mengisi hari-harinya dengan bermain sulap. Gege sudah hobi bermain sulap sejak masih duduk di bangku SMP.
“Kalau hobi sulap itu dari mulai SMP. Sempat berhenti, karena berwirausaha itu. Empat tahun buka les-lesan, tapi ya gitu karena Covid-19 berhenti,” jelasnya.
Gege menuturkan belajar sulap dari seorang guru sulap. Saat itu, TV Swasta menampilkan acara sulap yang digandrungi.
“Saya melihat Pak Tomi guru sulap, saat itu juga lagi demam-demamnya suatu acara sulap di TV Swasta. Bertemu dengan teman-teman se-hobi, akhirnya membentuk komunitas sulap, itu dulu,” katanya.
Cerita Masa Remaja Pesulap Asal Tasikmalaya
Saat usaha les bahasa Inggrisnya terpaksa tutup, Gege kembali melirik sulap, hobinya sejak remaja. “Sekarang sulap menghidupi saya, alhamdulillah,” katanya.
Gege biasa bermain sulap di acara ulang tahun, hotel, sekolah-sekolah, hingga di acara gathering atau event-event perusahaan.
“Misal acara gathering, di event-event perusahaan, misalkan launching produk,” katanya.
Selain bermain sulap di sekitar Tasik, Gege mengaku pernah show di Batam dan Malaysia. “Tapi saat itu lebih ke pelatihan hipnosys magician sih,” katanya.
Pemilik akun Instagram gege_apthanus ini menegaskan, sulap bukan hanya menghidupinya saat ini, namun juga menyelamatkan masa remajanya.
“Saya punya cerita unik tentang sulap ini, saya masuk ke salah satu SMP favorit, saya kurang percaya diri. Karena di sana banyak orang berada. Ketika saya belajar sulap, saya bisa perform di hadapan teman-teman. Saat itu saya sadar, ada satu kelebihan di diri saya yang bisa membuat saya disukai,” katanya.
Selama bermain sulap, Gege bukannya tak pernah gagal. Hidung dan lidahnya pernah sampai berdarah kala bermain sulap.
“Tapi sukanya bermain sulap bagi saya pribadi, karena passion saya di sulap apalagi dibayar. Sementara dukanya, saat ini banyak orang bisa belajar sulap di online. Ini membuat sulap jadi seni yang kurang dihargai,” tutupnya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)