Teori Laurasia Gondwana juga terkenal dengan nama teori dua benua. Sesuai namanya, teori ini membahas mengenai dua benua yang membentuk permukaan Bumi.
Planet yang kita tinggali ini tentu saja memiliki beberapa bagian. Mulai dari lapisan inti Bumi, kerak, dan lapisan terluar yang kita tinggali.
Setiap lapisan juga tidak hadir begitu saja. Lapisan kerak yang merupakan tempat kehidupan mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Apa yang Ada di Dalam Teori Laurasia Gondwana?
Bumi merupakan satu-satunya planet di alam semesta yang memiliki kehidupan di dalamnya. Berbagai teori mengenai konspirasi Bumi bermunculan sejak lama.
Teori pembentukan Bumi dan lapisannya hingga saat ini masih menjadi misteri. Kita semua tahu bahwa Bumi tidak akan serta merta berbentuk seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, ada beberapa teori mengenai proses pembentukan lapisan terluar Bumi. Teori dua benua adalah salah satu dari banyak teori lain.
Eduard Zuess dan Frank B Taylor merupakan orang pertama yang mengemukakan teori dua benua. Mereka memperkenalkan teori ini secara umum pada tahun 1884.
Pada teori ini, mereka berpendapat bahwa jauh sebelum terciptanya formasi daratan Bumi seperti sekarang ini, awalnya terdapat dua benua besar, yaitu Laurasia dan Gondwana yang membentuk lapisan Bumi.
Baca Juga: Persamaan Komet dan Planet Beserta Perbedaannya, Apa Saja?
Benua Laurasia berada di belahan Bumi bagian Utara, sedangkan Gondwana sendiri terletak di bagian selatan. Kedua benua tersebut terpisahkan oleh Samudra Tethys.
Seiring berjalannya waktu, kedua benua tersebut perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator. Pergerakan tersebut akhirnya membuat mereka terpecah menjadi benua kecil yang kita ketahui saat ini.
Sejarah Benua Laurasia
Benua pertama di teori Laurasia Gondwana ini disebut sebagai sebuah daratan luas di belahan Bumi yang mencakup Amerika Utara, Eropa, dan Asia (kecuali semenanjung Asia).
Keberadaan benua Laurasia pertama kali Alexander Du Toit usulkan. Ia adalah seorang ahli geologi asal Afrika Selatan.
Du Toit menjelaskan mengenai benua ini di dalam bukunya yang berjudul Our Wandering Continents (1938). Du Toit berteori bahwa ada dua daratan besar, yaitu Laurasia di utara dan Gondwana di selatan.
Baca Juga: Galaksi Tak Beraturan: Definisi, Ciri, Bentuk, dan Jenisnya
Kedua benua terpisahkan oleh sebuah samudra yang bernama Tethys. Menurut perkiraan, Laurasia telah terfragmentasi ke benua Eropa, Asia, dan Amerika Utara sekitar 66 juta hingga 30 juta tahun lalu. Interval waktunya mencakup akhir periode kapur dan sebagian besar pada periode paleogen.
Sejarah Benua Gondwana
Gondwana adalah benua kedua setelah Laurasia di dalam teori. Nama lain dari benua ini adalah Gondwanaland yang merupakan benua super kuno.
Menurut perkiraan, Gondwana merupakan benua yang menghubungkan Amerika Selatan saat ini, Afrika, Madagaskar, India, Australia, Antartika, dan Arab.
Perkembangan Gondwana pada teori Laurasia Gondwana terjadi pada masa precambrian akhir, sekitar 600 juta tahun lalu.
Tahap pertama pemisahan Gondwana adalah pada periode jurassic awal. Saat itu ketika dinosaurus mulai hadir, tepatnya sekitar 180 juta tahun lalu.
Baca Juga: Teori Alam Semesta Berayun: Alam Semesta Tanpa Batas, Benarkah?
Ahli geologi asal Austria, Eduard Suess adalah orang yang berada di balik penamaan Gondwanaland. Nama tersebut mengacu pada formasi paleozoikum dan mesozoikum atas pada wilayah Gondwana, India Tengah. Formasi tersebut sangat mirip dengan usia yang ada di benua belahan Bumi selatan.
Berpisah Sekitar 175 Tahun Lalu
Sejak tadi kita membahas mengenai dua benua sebagai pembentuk awal lempeng Bumi. Namun, apa arti benua sebenarnya?
Benua merupakan sebuah daratan yang sangat luas. Teori Laurasia Gondwana menjelaskan bahwa lempeng Bumi awalnya hanya terdiri dari dua daratan besar yang disebut benua.
Benua Laurasia dan Gondwana saat ini sudah terpisahkan menjadi konfigurasi mereka. Banyak ilmuwan yang percaya bahwa seluruh daratan di Bumi ini mulai terputus sejak 175 tahun lalu.
Hal yang mempengaruhi proses pemisahan tidak lain adalah rotasi Bumi. Rotasi yang membuat kedua benua kuno besar tersebut terpisah di daerah ekuator dan belahan Bumi barat.
Teori dua benua ini hanya satu dari teori pembentukan kerak Bumi. Tidak ada yang pernah melihat secara langsung proses pembentukannya.
Oleh karena itu, teori yang ada sangat membantu dalam menguak fakta jutaan tahun silam. Teori Laurasia Gondwana setidaknya membantu menjelaskan bagaimana evolusi dari daratan yang ada di permukaan Bumi ini. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)