Teori alam semesta quantum beranggapan bahwa di dunia ini akan terus ada sepanjang masa. Pencetus teori quantum adalah William Lane Craig.
Ia merupakan seorang filsuf dan teolog asal Amerika Serikat. Melalui teorinya ini, Craig berpendapat bahwa seluruh alam semesta yang sudah terbentuk tidak akan pernah hancur.
Baca juga: Galaksi Tak Beraturan: Definisi, Ciri, Bentuk, dan Jenisnya
Alam semesta akan terus ada dan berkembang. Ia juga menambahkan bahwa di alam semesta tidak ada satu pun ruang hampa.
Fakta Teori Alam Semesta Quantum
Jika berbicara mengenai alam semesta, maka tidak akan ada habisnya. Alam semesta bak sebuah misteri besar yang sulit untuk terungkap.
Belum pernah ada penelitian yang benar-benar membuktikan umur dan waktu konkrit alam semesta terbentuk. Meski begitu, terdapat beberapa teori yang menyebut proses pembentukan alam semesta.
Tentu saja teori-teori tersebut bukan hanya keisengan semata. Para ilmuwan yang mengungkap teori sudah melakukan berbagai penelitian dan membuat suatu hipotesis.
William Lane Craig adalah salah seorang ilmuwan yang berhasil mengemukakan teori pembentukan alam semesta.
William Lane Craig ialah seorang filsuf dan teolog asal Peoria, Illinois, Amerika Serikat yang lahir pada 23 Agustus 1949. Pada tahun 1996, ia mengemukakan teori alam semesta quantum miliknya.
Teori tersebut berisi bahwa pada hakikatnya, ruang hampa di alam semesta ini tidak ada. Semua sisi alam semesta terisi oleh partikel-partikel subatomik.
Baca juga: Galaksi Spiral Berbatang di Alam Semesta: Karakter dan Contohnya
Dasar dari teori quantum berada pada ide bahwa seluruh kemungkinan peristiwa mempunyai probabilitas untuk terjadi. Tidak peduli seberapa fenomenal peristiwa itu, tetap akan selalu ada kemungkinan terjadi.
Menurut Craig, terdapat pergantian quantum yang menuju status baru ketika alam semesta tiba-tiba inflasi dengan luar biasa besar. Seluruh alam semesta akhirnya muncul akibat lompatan yang sangat tak mungkin.
Akan tetapi, untuk saat ini, perubahan probabilitas peristiwa tersebut berada jauh dari luar jangkauan teknologi yang ada saat ini.
Menurut teori quantum, orang pada prinsipnya dapat secara tiba-tiba kembali ke planet Mars. Meski begitu, dapat dipastikan bahwa probabilitas yang ada sangat kecil sehingga mungkin perlu menunggu lebih lama dari umur alam semesta itu sendiri.
Alam Semesta Sudah Ada Sejak Awal dan Akan Terus Ada
Perbedaan dari teori alam semesta quantum dengan yang lainnya adalah penjelasan pembentukan semesta. Sebagai contoh perbandingan adalah teori big bang.
Teori big bang menjelaskan bahwa alam semesta tercipta karena adanya ledakan yang sangat besar sekitar 13 miliar tahun lalu.
Baca juga: Tabrakan Tiga Galaksi di Konstelasi Cancer, Apa Akibatnya?
Menurut teori big bang, ledakan besar tersebutlah yang mengeluarkan massa jenis dahsyat dan akhirnya berkembang menjadi alam semesta sekarang.
Hal itu berbeda dengan teori quantum milik Craig. Teori ini tidak menjelaskan kapan dan bagaimana alam semesta terbentuk.
Dalam teori quantum hanya dijelaskan bahwa semesta sudah ada dari awal dan akan terus ada sepanjang masa.
Teori quantum hanya meyakini bahwa alam semesta penuh dengan partikel-partikel subatomik.
Semua Hal Dapat Terjadi
Dari pembahasan sebelumnya dijelaskan bahwa dalam teori alam semesta quantum, semua hal dapat memiliki probabilitas. Tidak peduli semenakutkan apa hal itu, akan selalu ada kemungkinan di dalamnya.
Dengan begitu, maka teori ini juga memungkinkan adanya dunia paralel. Teori quantum percaya bahwa alam semesta terdiri dari beberapa bagian dan salah satunya adalah dunia paralel.
Dalam quantum fisika sendiri, observasi ideal mengenai multiuniverse ini menyebut bahwa selalu ada dua dunia. Banyak dunia yang tidak memiliki pilihan di dalamnya.
Baca juga: Suhu di Luar Angkasa Sangat Ekstrem dan Dingin, Apa Penyebabnya?
Dalam dunia paralel ini, pengukuran dibuat ketika kenyataan terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Meski begitu, ini masih sebuah mitos semata dan hanya bagian konyol dari teori quantum.
Dalam teori quantum juga terungkap bagaimana alam semesta terus berkembang dan tidak akan pernah runtuh. Alam semesta akan berkembang lebih besar hingga ukuran yang tidak dapat terpikirkan oleh akal manusia.
Bagaimanapun juga teori alam semesta quantum hanya satu dari banyak teori serupa. Sampai sekarang pun belum ada bukti pasti mengenai bagaimana alam semesta terbentuk, kapan, dan sudah sebesar apa alam semesta kita ini. Meski begitu, teori-teori yang ada berperan besar untuk ilmu pengetahuan. (R10/HR-Online)