Saham emiten menara Telekomunikasi sejauh ini masih terlihat memiliki kinerja yang menjanjikan.
Hal tersebut berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat terhadap internet yang meningkat. Adanya perluasan jaringan 4G menjadi 5G juga menjadi salah satu faktor katalis positif saham telekomunikasi.
Baca Juga: Saham Defensif Terbaik, Pilihan Investor Agar Terhindar dari Resesi
Mengenal Saham Emiten Menara Telekomunikasi
Telekomunikasi menjadi salah satu sektor saham yang memiliki proyeksi positif. Namun kenaikan suku bunga bisa saja menjadi acuan terjadinya sentimen negatif.
Tentu saja hal itu perlu mendapat pengamatan ekstra untuk kedepannya. Meski begitu, menurut Cheryl Tanuwijaya, selaku analis Jasa Utama Capital Sekuritas, di masa depan emiten menara masih memiliki outlook yang cukup potensial.
Hal itu berkaitan dengan semakin meluasnya jaringan internet. Digitalisasi yang hadir di hampir semua aktivitas membuat sektor telekomunikasi akan terus berkembang.
Upaya pemerintah yang terus mengupayakan pemerataan akses digital di seluruh wilayah Indonesia tentunya juga menjadi sentimen positif untuk emiten menara.
Salah satu rencana pemerintah yang menjadi perhatian adalah perluasan jaringan 4G di daerah tertinggal. Ada juga rencana adopsi teknologi jaringan 5G yang sudah banyak negara lakukan.
“Hal tersebut tentu dilakukan untuk dukung pemulihan ekonomi serta pemerataan pembangunan nasional. Misi pemerintahan pada akhirnya akan memberi dukungan terhadap pertumbuhan bisnis menara” ujar Cheryl.
Baca Juga: Aplikasi Saham Rakyat Jadi Platform yang Ramah untuk Investor Pemula
Rekomendasi Saham Emiten Menara Telekomunikasi
Meski memiliki banyak potensi sentimen positif, kenaikan suku bunga tetap menjadi salah satu hal negatif di tahun ini.
Kenaikan suku bunga dapat pangkas laba emiten menara sebab porsi utang mereka yang tidak kecil.
Sementara itu, Willy Suwanto, analis CGS CIMB Sekuritas mengatakan bahwa imbas dari kenaikan suku bunganya terhadap saham emiten menara malah relatif terbatas.
Hal tersebut seiring dengan aksi emiten menara yang mengamankan pendanaan baru. Berikut ini rekomendasi saham menara dari para analis:
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
TOWR menjadi emiten yang paling kuat. Pasca akuisisi SUPR, TOWR memiliki total menara yang mencapai 27.985.
Dengan begitu, harapan tambahan pendapatan dalam setahun mencapai Rp 2,2 triliun. Willy merekomendasikan untuk beli saham TOWR dengan target harga Rp 1.900 per saham.
Baca Juga: Rekomendasi Saham TOBA Setelah Jadi Pemberat IHSG Februari Lalu
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
Anak usaha Telkom Indonesia ini juga berpotensi akan menambah 500-700 menara secara organik pada tahun 2022.
MTEL tercatat memiliki arus kas kuat pasca IPO seta rasio DER yang mendukung untuk ekspansi anorganik kedepannya. Analis Chery merekomendasikan beli saham MTEL pada harga Rp 850 per saham.
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
TBIG memiliki total mencapai 19.938 unit dengan penyewa 37.983 tenant. Untuk tahun ini, pihak TBIG menargetkan penambahan sebanyak 3.500 penyewa.
Mereka juga menargetkan akan menambah jumlah menara organik dengan anggaran belanja modal yang naik 50% dari tahun lalu, yakni Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun.
Adapun target harga beli saham emiten menara TBIG pada harga Rp 4.500 per sahamnya. (R10/HR-Online)