Puasa tapi tidak salat, bagaimana hukumnya? Puasa dan salat adalah kata ataupun istilah yang sudah familiar dalam kehidupan umat muslim.
Keduanya juga merupakan kewajiban. Salat adalah kewajiban. Meskipun ada yang tidak wajib alias sunnah. Sedangkan puasa sendiri juga demikian. Puasa Ramadhan hukumnya wajib. Tetapi, terdapat beberapa puasa yang sunnah.
Semakin hari, Ramadhan sudah semakin dekat saja. Banyak orang yang tidak sabar menantikan datangnya bulan ini.
Mereka juga sudah menyiapkan banyak hal untuk menyambut datangnya bulan penuh ampunan tersebut. Sebab mereka juga paham betul jika bulan Ramadhan adalah bulan istimewa dan penuh kebaikan.
Tidak hanya bisa menjalankan ibadah puasa saja. Tetapi, pada bulan tersebut, umat muslim bisa melakukan salat tarawih, i’tikaf, Lailatul Qadr, dan banyak lagi.
Tapi, bagaimana jika kita menghadapi salah satu keluarga kita yang puasa Ramadhan tapi tidak salat. Padahal keduanya merupakan kewajiban dalam islam. Apa yang harus dilakukan?
Baca Juga: Cara Khusyuk Salat yang Bisa Diamalkan, Berikut Ini Penjelasannya
Hukum Puasa Tapi Tidak Salat, Islam Menjawab
Mungkin kita sudah melakukan banyak upaya untuk menyadarkan seseorang bahwa puasa saja tidak cukup, melainkan tetap harus salat.
Tetapi, orang yang kita nasihati tetap saja masih belum bisa menjalankan keduanya. Bukan tidak mungkin jika kita akan merasa bingung. Apalagi, jika sosok tersebut masih keluarga kita sendiri.
Hal itu juga menjadi kewajiban bagi kita untuk memberitahu dan menasihati. Bukankah Islam juga mengajarkan bahwa kita harus menjaga keluarga dari api neraka?
Nah, untuk bisa mengetahui solusi akan permasalahan tersebut, berikut ini informasi lebih lengkapnya.
Kita tahu bahwa Islam dengan begitu sempurnanya memberikan aturan guna mengatur umat muslim dalam menjalankan kehidupannya.
Supaya kita bisa mengetahui solusi untuk permasalahan serius tersebut, ternyata kita harus paham hukum puasa itu sendiri.
Islam mewajibkan untuk melakukan ibadah puasa Ramadhan. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183.
Artinya adalah “Wahai orang yang beriman, diwajibkan untuk kamu berpuasa. Seperti yang sudah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa”.
Tetapi, dalam hal ini Allah SWT juga memberikan keringanan. Keringanan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, wanita hamil, sakit, haid, nifas, juga menyusui. Mereka boleh untuk tidak melakukan ibadah puasa Ramadhan tersebut.
Walaupun begitu, bukan berarti kita bisa seenaknya. Sebab orang-orang tersebut juga mempunyai kewajiban untuk menggantinya di waktu yang lain. Lebih tepatnya, di lain bulan Ramadhan.
Allah juga mengizinkan untuk mereka membayar fidyah. Mereka yang boleh membayar fidyah pun bukan orang yang sembarangan, melainkan mereka yang sudah benar-benar tidak mampu untuk mengganti utang puasanya dengan puasa.
Baca Juga: Batas Waktu Qadha Puasa Ramadhan Lebih Cepat Lebih Baik
Hukum Salat
Setelah mengetahui hukum puasa, supaya kita bisa menjawab pertanyaan puasa tapi tidak salat, maka kita juga harus mengetahui bagaimana hukum salat sendiri dalam ajaran Islam.
Salat merupakan tiang agama. Lebih tepatnya, ibadah pokok dalam agama Islam. Maka dari itu, seorang muslim yang sudah memenuhi syarat, harus melaksanakannya.
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah menjelaskan bahwa amalan yang kelak akan dihisab pertama kali adalah salat. Bukan hanya itu saja, seorang mukmin yang meninggalkan salat adalah kafir.
Bagaimana maksudnya? Jadi, meninggalkan salat itu termasuk perantara seseorang untuk menjadi kafir. Dengan demikian, salat adalah amalan yang sangat penting.
Baca Juga: Tasyahud Awal dan Akhir Menjadi Bagian Penting dalam Salat
Ibadah Puasa Namun Tidak Salat
Keduanya mempunyai hukum yang wajib. Wajib sendiri jika kita tinggalkan, berarti kita akan mendapatkan dosa. Lalu, bagaimana jika puasa tapi tidak salat? Apakah puasanya itu sah-sah saja? Tidak bisa kita katakan begitu juga.
Kita sebagai orang yang mengetahui juga harus bertanya. Apa yang menjadi penyebab orang tersebut tidak mau melaksanakan salat. Apa hanya karena malas atau mengingkari kewajiban?
Sebab Hasan bin Ahmad Al-Kaf dalam Taqriratus Sadidah fi Masil Mufidah menjelaskan juga bahwa terdapat suatu kondisi mengapa orang meninggalkan salat.
Pertama karena ia mengingkari kewajiban. Kedua karena malas. Jika ia mengingkari kewajiban, ia adalah murtad. Tetapi jika malas, ia masih seorang muslim.
Dengan begitu, sudah jelas bukan? Apabila seseorang yang puasa tapi tidak salat karena mengingkari kewajibannya, maka secara langsung puasa tersebut batal atau tidak sah. Sebab, orang tersebut sudah murtad.
Sedangkan orang yang puasa tidak salat karena malas, ia tetap muslim. Walau tidak batal, secara fiqihnya puasa tersebut tidak akan bernilai ibadah atau pahalanya akan berkurang.
Berarti saat puasa, salat juga harus kita laksanakan. Sebab jika keduanya tidak seimbang, justru akan merugikan diri kita sendiri.
Adanya pertanyaan puasa tapi tidak salat, bisa kita simpulkan tergantung apa yang menjadi penyebab orang tersebut tak melaksanakannya. (R10/HR-Online)