Sabtu, April 26, 2025
BerandaBerita PangandaranProgram Sertifikat Tanah Gratis, BPN Pangandaran Tunggu Instruksi

Program Sertifikat Tanah Gratis, BPN Pangandaran Tunggu Instruksi

Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- BPN Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat masih menunggu instruksi dari pusat untuk sosialisasi program sertifikat tanah gratis atau PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap).

Program PTSL sendiri menyasar 50 ribu bidang tanah di 17 desa dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran.

Humas BPN Kabupaten Pangandaran Jaki mengatakan, BPN Pangandaran belum bisa melakukan sosialisasi kepada 17 desa di 7 kecamatan yang mengikuti program PTSL. Hal ini lantaran BPN Pangandaran masih menunggu instruksi dari pusat.

“Kita tidak bisa begitu saja ke lapangan untuk program PTSL. BPN Pangandaran tetap menunggu instruksi dari pusat,” katanya, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga: Masalah Parkir Liar Dadakan di Pantai Pangandaran Jadi Sorotan

Jaki menambahkan, apabila sudah ada instruksi dari pusat, maka BPN Pangandaran akan turun ke 17 desa untuk memberikan edukasi tentang program PTSL.

“Kami akan sampaikan segala sesuatunya jika sudah ada instruksi,” katanya.

Jaki juga menegaskan, BPN Kabupaten Pangandaran tidak memungut biaya untuk program PTSL ini.

“Yang ada untuk program PTSL tersebut, sesuai SKB tiga menteri biaya 150 ribu. Itupun untuk kelengkapan administrasi yang dibutuhkan. Yang jelas BPN Kabupaten Pangandaran sama sekali tidak memungut biaya lain dalam program PTSL ini, hanya biaya yang diatur dalam SKB tiga menteri,” jelasnya. 

Masyarakat Pangandaran Menunggu Program Sertifikat Tanah Gratis

Sementara itu, salah satu desa yang ikut serta dalam program PTSL ini adalah Desa Padaherang, Kecamatan Padaherang. Sebanyak 2 ribu bidang tanah akan diikutkan dalam program sertifikat tanah gratis di Desa Padaherang.

Kepala Desa Padaherang Deka mengatakan, program PTSL sangat membantu masyarakat yang ingin memiliki sertifikat tanah.

“Kita bantu keinginan warga desa kami tentang tanah dan kebetulan ada program PTSL PMPLN dari Kementerian Agraria,” kata Deka, Kamis (10/3/2022).

Deka menegaskan masyarakat tidak dipungut biaya dalam program PTSL ini. Namun sesuai dengan SKB tiga menteri, masyarakat hanya dipungut biaya Rp 150.000.

“Warga Padaherang tidak dipungut biaya, namun ada biaya yang mesti dikeluarkan sesuai SKB tiga menteri yakni 150 ribu,” jelas Deka.

Saat ini, lanjut Deka, pihaknya sedang menunggu sosialisasi dari BPN dan Kementerian Agraria terkait program PTSL.

“Kami sedang menunggu sosialisasi, semoga saja program PTSL PMPLN bisa terealisasi dalam waktu dekat ini. Mengingat warga juga sangat membutuhkan untuk kejelasan tanah miliknya,” katanya. (Entang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Nama Anomali TikTok yang Viral, Bikin Geleng-Geleng

Nama Anomali TikTok yang Viral, Bikin Geleng-Geleng

Lagi-lagi TikTok berhasil menarik perhatian dengan tren yang di luar dugaan. Kalau biasanya kita sering lihat dance lucu atau tips cepat viral, kali ini...
Pemain Timnas Indonesia U-23

Prediksi Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk Kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF 2025

Para pemain Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi beberapa jadwal pertandingan bergengsi pada 2025 ini. Salah satunya Piala AFF U-23 2025 yang akan berlangsung pada...
Amalan yang Menerangi Alam Kubur, Salah Satunya Selalu Mengerjakan Sholat

Amalan yang Menerangi Alam Kubur, Salah Satunya Selalu Mengerjakan Sholat

Alam kubur menjadi tempat yang tak bisa siapa pun saja hindari. Dalam ajaran Islam, apa yang terjadi di sana akan sangat bergantung pada amal...
Cara Melepas Dinamo Starter Mobil Avanza dengan Tepat

Cara Melepas Dinamo Starter Mobil Avanza dengan Tepat

Cara melepas dinamo starter mobil Avanza memang tidak boleh Anda lakukan secara sembarangan. Pasalnya, komponen mobil ini berperan vital dalam proses menghidupkan mesin. Jika...
Sejarah Lagu Es Lilin, Cerita Penuh Makna dari Tanah Sunda

Sejarah Lagu Es Lilin, Cerita Penuh Makna dari Tanah Sunda

Lagu tradisional nyatanya memang memiliki kekuatan besar dalam membentuk dan merepresentasikan identitas budaya suatu masyarakat. Salah satu lagu daerah yang masih bertahan hingga kini...
Warga Miskin di Kertahayu Ciamis Tinggal di Gubuk Beralaskan Tanah

Sakit dan Kelaparan, Warga Miskin di Kertahayu Ciamis Ini Tinggal di Gubuk Beralas Tanah

harapanrakyat.com,- Nasib miris dialami Nardi (65), warga miskin yang tinggal di Dusun Cisaar, RT 06, RW 02, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa...