Pendeta Saifuddin Ibrahim dan problematikanya ternyata bukan hal baru. Setelah viral akan pernyataan usulan untuk menghapus 300 Ayat Al-Quran, dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan.
Sosok yang satu ini ternyata bukan pertama kalinya mengeluarkan ujaran kebencian. Rekam jejaknya mulai terkuak ke public setelah ramainya kasus terbarunya ini.
Jika Anda mengikuti perkembangan trending dalam platform social media berwarna biru pasti sudah tidak asing lagi dengannya. Beberapa hari belakangan sosoknya masih ramai jadi pembicaraan.
Kenapa dan mengapa sampai bisa seperti sekarang ini. Tentu semua memiliki bentuk dan ujungnya, kita perlu untuk meluruskan adanya pernyataan ini.
Baca Juga : Dukung Penundaan Pemilu 2024, Begini Tanggapan dari Para Pejabat!
Pendeta Saifuddin Ibrahim, Bukan Pertama Kali Ujar Kebencian
Pada tahun 2017 terjerat kasus serupa karena telah menghina Nabi Muhammad SAW. Pernyataanya mengenai Agama Islam dan Nabi Muhammad SAW yang melanggar hal Al-Quran. Selain itu ia mengklaim sebagai kiai yang sudah hafal Al-Quran.
Hingga pada akhirnya akibat dari kasus tersebut ia mendapatkan vonis selama 4 tahun penjara oleh Hakim Pengadilan Negeri Tangerang. Mendapatkan pernyataan bersalah karena merupakan ujaran kebencian terhadap suatu agama.
Rekam jejak ini masih melekat dan baru saja terselesaikan. Namun tampaknya pendeta ini tidak memiliki niatan untuk beritikad baik untuk memperbaiki diri.
Justru malah dengan lantang menyerukan usulan baru yang masih dalam kasus serupa. Hal ini tentu saja menyulut reaksi dari komentar warganet tanah air.
Baca Juga : Nasib Uang Korban Investasi Bodong Bisa Kembali, Ini Anjuran Kepolisian!
Ujaran Mengenai Penghapusan 300 Ayat Al-Quran
Seorang pendeta Kristen ini menjadi viral karena memberikan usulan terkait penghapusan ayat dalam kitab suci umat muslim. Dirinya membuat pernyataan bahwa hal ini terkait dengan adanya kurikulum dalam pendidikan agama Islam dan pesantren.
Pendapatnya bahwa dalam ajaran tersebut terdapat unsur radikalisme yang berpengaruh pada masa depan bangsa. Dalam video singkat membicarakan bahwa ayat tersebut menjadi pemicu adanya hidup intoleran, radikal, dan membenci orang lain yang berbeda agama.
Maka dirinya berkata bahwa ayat tersebut di skip, revisi, atau hapus dari Al Quran yang ada di Tanah Air. Pasalnya, hal ini menurutnya sangat berbahaya sekali.
Tak khayal video tersebut langsung ramai dalam berbagai platform Tanah Air. Tidak sedikit yang ikut tersulut akan pernyataan tidak berdasar tersebut.
Baca Juga : Video Gurita Viral di Tiktok Menjadi Buruan Netizen, Ini Kronologinya!
Latar Belakang Pendeta Saifuddin Ibrahim
Terkenal sebagai pendeta yang awalnya beragama Islam dan cukup kuat. Lahir di NTB, 29 Oktober 1965 sebagai Saifuddin Ibrahim dari sang ayah yang merupakan guru agama Islam.
Lingkupnya cukup kuat dan bahkan pamannya merupakan tokoh organisasi Islam yang ada di Bima.
Saifudin sendiri merupakan lulusan sekolah Islam dan bahkan sempat menjadi santri. Hingga airnya pindah agama Kristen dan menjadi Abraham Ben Moses tahun 2006 silam.
Bercerai dengan istri pertama dan meninggalkan tempat tinggalnya selama ini. Mulai untuk membangun citra dan karir sebagai sosok baru.
Pendeta Saifuddin Ibrahim yang ujarkan kebencian ini sudah mendapatkan komentar yang sangat panas. Banyak yang berpendapat bahwa pernyataannya tersebut hanya mencari atensi publik dan bahkan pengalihan kasus. (R10/HR-Online)