Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Pemantauan hilal di Kota Banjar, Jawa Barat, akan berlangsung di Pusat Observasi Bulan (POB) Gunung Putri, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pada Jumat (1/4/2022).
Pelaksanaan rukyatul hilal penentuan awal Ramadhan 1443 H akan dilaksanakan oleh Tim Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar.
Ketua Tim BHRD Kota Banjar, Badar Ismail mengatakan, rencananya rukyatul hilal penentuan tanggal 1 Ramadhan akan hadir pula Tim BHRD Kabupaten Ciamis. Serta perwakilan daerah lain di wilayah Priangan Timur.
Karena Kota Banjar menjadi salah satu dari 11 titik POB yang menjadi lokasi pemantauan bulan atau rukyatul hilal di Jawa Barat.
“Untuk Jawa Barat itu ada 11 titik pemantauan bulan. Termasuk salah satunya di Kota Banjar,” kata Badar Ismail kepada HR Online, Rabu (29/3/22).
Lanjutnya, sejauh ini belum bisa memastikan kapan jatuhnya bulan suci Ramadhan 1443 H. Karena untuk penetapan tersebut selain pemantauan hilal juga harus menunggu hasil sidang isbat dari Kementerian Agama pusat.
Baca Juga : Rukyatul Hilal di Kota Banjar, Awal Ramadan Tunggu Kemenag Pusat
Pemantauan Hilal di Kota Banjar Merujuk Hasil Hisab
Merujuk pada hasil perhitungan astronom (hisab) keadaan tinggi hilal pada Jumat sore, 1 April 2022, berada pada posisi 2 derajat 22 menit 59,04 detik. Kemungkinan hilal akan sulit terlihat dalam posisi tersebut.
Sehingga, melihat perhitungan itu jika nantinya hilal tidak nampak maka perhitungan bulan syaban. Maka akan disempurnakan dan kemungkinan awal bulan Ramadhan jatuh pada tanggal 3 April 2022.
“Ada kemungkinan sulit terlihat. Tapi lebih jelasnya untuk penentuan itu nanti setelah pelaksanaan rukyatul hilal dan sidang isbat,” terangnya.
Berdasarkan perhitungan itu pula, menurutnya ada kemungkinan untuk awal Ramadhan 1443 H tahun ini berbeda dengan ketetapan awal Ramadhan dari Muhammadiyah.
Hal itu karena ketika merujuk metode hisab hakiki wujudul hilal. Untuk Muhammadiyah berdasarkan metode perhitungan itu awal Ramadhan jatuh pada Sabtu tanggal 2 April 2022.
“Mungkin nanti ada perbedaan dengan Muhammadiyah. Dari perhitungan itu mereka hari Sabtu sudah puasa sementara kita menunggu hasil sidang Isbat, dari Kementerian Agama,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)