Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Minta pendeta Saifudin ditangkap, ribuan santri dari Forum Pondok Pesantren se-Priangan Timur demo di Tasikmalaya, tepatnya di Area Batu Andesit, depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022).
KH Yusuf Roni Ketua Forum Pondok Pesantren se-Priangan Timur mengatakan, peserta aksi bukan hanya datang dari umat Islam. Namun hadir juga Non Muslim seperti Kristen, Konghucu, Budha dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK).
“Semua merasa dirugikan, dicabik-cabik NKRI dengan adanya pernyataan si Saepudin Ibrahim yang meminta 300 ayat suci Al-Qur’an dihapus,” katanya.
Baca Juga: Protes Pelayanan RSUD, PMII Tasikmalaya Kepung Gedung DPRD
Tujuan dari aksi tersebut, lanjut KH Yusuf, untuk menyerahkan aspirasi kepada Polres Tasikmalaya Kota, meminta agar pendeta Saifudin Ibrahim segera ditangkap.
“Karena hal tersebut sudah banyak masukan dari muslim dan non muslim untuk segera menangkap pelaku penista agama tersebut, karena sudah meresahkan semuanya. Dan memecah belah bangsa,” ucapnya.
Apalagi, kata KH Yusuf, saat ini menjelang Ramadhan, pernyataan pendeta Saifudin Ibrahim menimbulkan gejolak bangsa dan umat.
“Dengan ada kata-kata yang tidak senonoh, kami pesantren merasa sakit, dipecah belah. Umat dibina siang malam supaya cinta Allah, Rasulullah dan cinta NKRI. Eh datang Saefudin mengatasnamakan Pendeta, menista agama, mencabik-cabik persatuan kesatuan,” tegasnya.
KH Yusuf mengingatkan, siapapun baik tokoh Islam maupun bukan tidak bisa sembarangan berbicara apalagi bernada provokatif.
“Tokoh manapun, baik tokoh Islam, tokoh non muslim tidak boleh sembarangan berbicara provokatif. Sehingga akhirnya timbul reaksi dari masyarakat,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)