Keteladanan Nabi Ilyasa As berhubungan langsung dengan tongkat perjuangan dakwah Nabi Ilyas As. Nabi Ilyas As merupakan nabi ke-19 yang memiliki kemiripan nama. Meski begitu, kedua nabi tersebut tidak memiliki hubungan darah.
Nabi dan rasul terdapat 25 yang selalu disebutkan dalam Al-Qur’an. Termasuk Nabi Ilyasa As. Nabi ke-20 ini disebut dua kali dalam Al-Qur’an, yaitu pada surat Al-An’am ayat 86 dan surat Shad ayat 48.
Kisah Keteladanan Nabi Ilyasa As Dalam Perjuangannya
Ilyasa merupakan keturunan keempat dari Nabi Yusuf As yang mendapat perintah Allah SWT untuk menjalankan dakwah bagi Bani Israil. Nabi Ilyasa sebelumnya mengidap penyakit yang cukup parah.
Baca juga: Keteladanan Nabi Ayyub yang Tetap Sabar, Syukur, dan Taat Kepada Allah
Saat itu datanglah Nabi Ilyas As untuk menjenguk Nabi Ilyasa bersama dengan keluarganya. Berkat bantuan dari Nabi Ilyas As, Ilyasa berhasil lepas dari penderitaan. Bahkan sembuh dari sakitnya yang sudah sekian lama diderita.
Nabi Ilyas As dan Nabi Ilyasa As
Dalam kisah keteladanan Nabi Ilyasa As, hubungan keduanya semakin baik. Hingga akhirnya Nabi Ilyas As menjadikan Nabi Ilyasa As sebagai anak angkat.
Dalam berdakwah, Nabi Ilyasa selalu menemani sang nabi. Kala itu nabi sedang menjalankan dakwah terhadap kaum Bani Israel.
Saat itu Nabi Ilyas dikejar-kejar kaumnya yang durhaka yakni penduduk Ba’labak. Nabi Ilyas sebelumnya memberitahukan masyarakat Bani Israil dari Kaum Ba’labak mengenai azab yang menimpa kaum terdahulu. Sehingga Nabi Ilyas menyerukan untuk bertobat dan meninggalkan berhala.
Dari hal ini Nabi ilyas AS diusir karena dianggap menghina Tuhan mereka. Kemudian sang nabi bersembunyi di rumah Ilyasa. Bermula dari hal ini Ilyas dengan sabar membantu menyembuhkan penyakitnya.
Setelah Nabi Ilyas As meninggal dunia, keteladanan Nabi Ilyasa As adalah meneruskan tugas dakwah tersebut untuk menyeru kaumnya agar menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya.
Baca juga: Kisah Teladan Nabi Hud, Tidak Sombong, Berakhlak Baik, dan Taat
Nabi Ilyasa menyerukan dan mengingatkan kaumnya tentang hari akhir, neraka, dan surga. Keberhasilannya membawa kaum Bani Israil percaya kepada Allah SWT ada dalam surat As Shaffat ayat 123-132.
Nabi Ilyasa As dan Kaum Bani Israil
Penduduk Bani Israil banyak yang melakukan perbuatan maksiat kembali setelah meninggalnya Nabi Ilyas As. Bani Israil yang sebelumnya percaya adanya Allah SWT, justru mengingkarinya lagi.
Mereka terus berbuat maksiat dan kejahatan. Keteladanan Nabi Ilyasa As terus berjuang dan memberikan peringatan terhadap penduduk tersebut.
Namun mereka tetap berpendirian keras terhadap perilaku yang menjadi kepercayaannya waktu lalu, yakni menyembah berhala. Hal ini karena mereka terlena dengan sumber alam yang melimpah dan jauh dari bencana kekeringan.
Nabi Ilyasa tidak henti-hentinya menyeru umatnya agar menyembah Allah SWT. Salah satunya menunjukkan mukjizatnya dari Allah SWT.
Nabi Ilyasa As memohon petunjuk dari Allah SWT untuk menghadapi Bani Israil. Akhirnya Allah SWT memberikan petunjuk dengan memberikan ujian pada penduduk Ba’labak sehingga mengalami kekeringan. Namun mereka tetap belum mau bertobat.
Pada akhirnya penduduk menderita kelaparan dan kehausan. Banyak penduduk yang meninggal dunia hingga kota tersebut hancur dan binasa tak bersisa. Sehingga hanya Nabi Ilyasa dan pengikutnya yang tersisa. Kemudian mereka berpindah.
Baca juga: Mukjizat Nabi Sulaiman Mengajarkan Tidak Ada yang Mustahil Bagi Allah
Pemimpin yang Bijaksana dan Memberikan Teladan Baik
Nabi ilyasa As menjadi pemimpin yang sangat baik dalam masa pemerintahannya. Keteladanan Nabi Ilyasa As yaitu ia berhasil menciptakan tatanan masyarakat yang sejahtera.
Nabi tidak memiliki keturunan sehingga mewariskan kerajaannya pada orang yang memenuhi syarat. Syarat tersebut ia sampaikan melalui pengumuman berisi tahta untuk orang yang sanggup berpuasa saat siang hari, tidak pernah marah, dan beribadah di malam hari.
Beberapa riwayat menjelaskan bahwa Nabi Ilyasa As menyerahkan kerajaannya pada Nabi Dzulkifli As.
Baca juga: Kumpulan Artikel Kisah Keteladanan Nabi
Nabi Ilyasa As selalu mengingatkan pengikutnya agar senantiasa beriman kepada Allah SWT. Hikmah dari meneladani Nabi Ilyasa As yakni sifat sombong maupun takabur seperti kaum Ba’labak yang mengingkari nikmat Allah SWT adalah perbuatan tercela.
Setelah mendapatkan kemakmuran, mereka lantas lupa dan mengingkari Allah SWT. Keteladanan Nabi Ilyasa As tersebut patut kita tiru sehingga menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keimanan umat kepada Allah SWT. (R10/HR-Online)