Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Kerajinan anyaman asal Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tembus pasar Internasional.
Ratusan warga memproduksi berbagai kerajinan seperti tempat sampah, tempat tisu, anyaman bambu dan gantungan lampu. Dalam sehari mereka mendapat penghasilan Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.
Hasil anyaman ini ditampung di sebuah pabrik untuk memenuhi permintaan dari mancanegara seperti Singapura, Arab Saudi, Eropa dan Amerika.
Akmal salah satu pengusaha anyaman mengaku memiliki 150 orang pengrajin yang membuat anyaman beraneka ragam.
“Ada yang membuat mendong sintetis dibikin buat tempat sampah. Kemudian ada yang produksi dari pelepah pisang untuk dibikin keranjang. Ada juga bahannya dari eceng gondok. Tapi yang paling banyak bahannya dari mendong sintetis,” katanya, Minggu (20/3/2022).
Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Ikan Tawar di Kota Tasikmalaya Merangkak Naik
Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19, pengrajin tak terdampak pandemi. Malah semakin banyak orderan.
“Jadi di masa pandemi para pengrajin tidak terkena dampaknya. Bahkan sampai orderan tak terpenuhi semua,” katanya.
Sampai saat ini, pengrajin di Tasikmalaya tersebut masih terus memproduksi berbagai produk anyaman.
“Hasil anyaman ini sebetulnya masuk ke pabrik, tapi dari pabrik ordernya buat ke luar negeri seperti Singapura dan lainnya,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)