Investasi obligasi negara ritel atau biasa disingkat dengan ORI. ORI menjadi instrumen investasi yang aman dan menawarkan bunga yang cukup tinggi. Bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan deposito bank BUMN.
Pengertian dari obligasi negara ritel ini sendiri adalah instrumen investasi yang pemerintah tawarkan melalui Kementrian Keuangan pada investor individu.
Instrumen ini juga bisa menjadi alternatif bagi investor selain saham, properti, reksadana, emas, atau bahkan yang lainnya.
Dengan berinvestasi di ORI maka Anda juga bisa berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Agar bisa lebih puas bisa simak penjelasan tentang investasi obligasi negara ritel berikut ini.
Baca Juga : Investasi Berbasis Asuransi Pilihan Tepat, Ini Dia Manfaatnya
Keuntungan Melakukan Investasi Obligasi Negara Ritel
Setiap orang yang berinvestasi tentu menginginkan keuntungan yang besar. Bahkan hal ini juga bisa Anda dapatkan jika menjalankan investasi ORI.
Keuntungan investasi ini yaitu memperoleh kupon dan berpotensi mendapatkan capital gain. Kupon tersebut merupakan sejenis bunga yang pihak pemerintah berikan pada investor setiap bulannya.
Saat masa penawaran investasi ini, pemerintah juga akan memberitahukan nilai jumlah kupon. Besaran kupon inilah yang akan investor dapatkan ketika melakukan investasi ORI.
Kupon tersebut dibayarkan oleh pihak pemerintah pada investor setiap tanggal 15. Kupon secara langsung akan masuk ke dalam rekening bank yang terdaftar ketika pembelian.
Selain kupon, investor ritel juga akan mendapatkan keuntungan modal saat berinvestasi. Keuntungan modal atau capital gain biasanya akan Anda dapatkan ketika menjual obligasi dengan harga tinggi daripada harga belinya.
Baca Juga : Investasi Staking Kripto, Salah Satu Cara Memperoleh Cuan yang Besar
Apakah Investasi ORI Aman?
Seperti yang sudah ada sejak awal, jika investasi obligasi negara ritel terbilang aman. Investasi ini bukan bodong, sebab sudah ada buktinya jika investasi hadir dengan berbagai keuntungan.
Pembayaran dana pokok investasi dan kupon yang tersedia dalam APBN terjamin oleh UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Bahkan semenjak penerbitannya, investasi ini belum pernah mengalami gagal bayar.
Risiko Investasi ORI
Setiap instrumen investasi tentu memiliki risikonya masing-masing. Hal ini pun juga terjadi pada investasi obligasi negara ritel. Keuntungan dan risiko menjadi salah satu kesatuan yang beriringan.
Jika keuntungan yang akan investor peroleh besar, secara otomatis risiko yang bisa investor hadapi pun juga besar. Untuk risiko dari investasi ORI yaitu gagal bayar, risiko pasar, likuiditas, peraturan, dan masih banyak yang lainnya.
Untuk risiko perubahan peraturan biasanya terjadi jika pemerintah mengubah peraturan terkait. Misalnya tentang besarnya pajak.
Sedangkan risiko gagal bayar adalah kondisi penerbit obligasi gagal dalam memenuhi kewajibannya.
Baca Juga : Investasi Minyak Non Konvensional Belum Juga Menggiurkan
Sehingga pembayaran nilai pokok investasi dan bunga atau kupon tidak terpenuhi. Risiko pasar terjadi ketika investor menjual obligasi pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah.
Berbeda lagi dengan risiko likuiditas investasi obligasi negara ritel yaitu investor sedang membutuhkan dana dalam waktu cepat serta kesulitan menjual obligasi pada harga wajar untuk pasar sekunder. (R10/HR-Online)