Hukum kekekalan massa memiliki nama lain sebagai hukum Lavoisier. Hukum ini merupakan salah satu dasar dari ilmu kimia.
Di dalam hukum kekekalan ini terdapat penjelasan mengenai massa dari suatu zat pada proses reaksi yang terjadi.
Secara luas, penggunaan hukum ini sangat beragam di dalam bidang kehidupan, seperti kimia, teknik kimia, dinamika fluida, dan mekanika.
Baca Juga: Hukum Faraday Kimia Elektrolisis: Pengertian, Jenis dan Rumusnya
Sejarah Penemuan Hukum Kekekalan Massa
Selain dengan nama hukum kekekalan, banyak juga yang menyebutnya sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier. Hal itu karena orang pertama yang berhasil menemukan hukum kimia ini adalah Antoine Lavoisier di tahun 1789.
Ia merupakan seorang ahli kimia yang cukup terkenal. Berkat penemuan hukum kekekalan kimia, Lavoisier berhasil mendapatkan julukan sebagai “bapak kimia modern”.
Untuk menemukan hukum kekekalan, Lavoisier melakukan sebuah percobaan. Ia mencoba memanaskan senyawa merkuri oksida (HgO).
Hasil dari percobaan yang timbul adalah logam merkuri dan gas oksigen adalah:
2HgO(l)+O2(g)→2Hg(s)+2O2(g)
Sebelumnya, pada tahun 1748 juga ada seorang ahli bernama Mikhail Lomonosov yang telah membuktikan eksperimen ini.
Baca Juga: Hukum Gay Lussac Perbandingan Volume: Arti, Sejarah, dan Contohnya
Bunyi Hukum Kekekalan Kimia
Hukum kekekalan menjelaskan bahwa massa zat yang belum mendapatkan reaksi kimia akan sama dengan massa zat setelah terkena reaksi.
Artinya, massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meski terjadi berbagai macam proses berbeda di dalam sistemnya. Hukum kekekalan kimia berbunyi:
“Dalam sistem tertutup, massa sebuah zat sebelum bereaksi akan sama dengan massa zat setelah bereaksi”
Adapun pernyataan yang biasanya digunakan di dalam hukum kekekalan massa adalah massanya yang dapat berubah bentuk, tetapi tidak dapat tercipta atau musnah.
Dari sisi ilmu relativitas spesial sendiri, kekekalan massa ialah pernyataan dari kekekalan energinya. Massa partikel yang tetap ada di dalam suatu sistem sama dengan energi momentum pada pusatnya.
Di dalam beberapa peristiwa terjadinya radiasi memang terdapat proses perubahan suatu massa hingga menjadi energi.
Hal itu terjadi jika suatu benda berubah menjadi benda lain yang mengandung energi kinetik maupun energi potensial.
Suatu sistem yang terima atau lepaskan energi, massa dengan jumlah yang sedikit akan terbentuk atau menghilang dari sistem akibat adanya hubungan dengan energi.
Meski begitu, hukum kekekalan kimia dapat digunakan pada hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan.
Baca Juga: Teori Bronsted Lowry Asam Basa Kimia, Ini Dia Contohnya!
Contoh Hukum Kekekalan Kimia
Hukum kekekalan ini dapat diamati dari berbagai macam reaksi kimia, salah satunya seperti proses pembentukan hidrogen dan oksigen dari air.
Apabila hidrogen dan oksigen terbentuk 36 gram di dalam air, maka reaksi akan berlangsung hingga seluruh air habis. Dari situlah kita akan memperoleh campuran produk hidrogen dan oksigen sebesar 36 gram.
Jika reaksi masih menyisakan air, maka massa campuran hidrogen, air, dan oksigen yang tidak bereaksi tetap akan menjadi sebesar 36 gram.
Adapun hasil hukum kekekalan massa hidrogen dan oksigen dari air adalah Air 36 gram akan sama dengan Hidrogen + Oksigen (+Air) sebesar 36 gram. (R10/HR-Online)