Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Harga daging sapi naik di Pasar Manis Ciamis, Jawa Barat, menjadi Rp 135 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 120 ribu – Rp 125 ribu. Kenaikan tersebut diduga karena kelangkaan sapi.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Manis Ciamis, H. Andi mengaku, kenaikan harga daging sapi ini dari tanggal 1 Maret 2022. Sebelumnya daging sapi ini harganya Rp 120 ribu sampai Rp 125 ribu per kilogramnya.
“Kami menerima surat pemberitahuan dari para penampung bahwa per tanggal 1 Maret 2022, harga daging sapi naik menjadi Rp 135 ribu per kilogram,” ungkapnya, Rabu (02/03/2022).
Andi juga mengatakan, kenaikan harga daging untuk tahun 2022 baru kali ini saja. Biasanya kenaikan terjadi 4 atau 5 hari menjelang bulan Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri dan tahun baru.
Sedangkan, saat ini bulan Ramadhan masih cukup lama namun harganya sudah naik. Berdasarkan dari surat penampung sapi, lanjut Andi, penyebab naiknya harga daging ini karena kelangkaan sapi.
Menurut Andi, kemungkinan besar harga daging sapi akan naik kembali. Pasalnya, sebentar lagi masuk bulan Ramadhan.
Baca Juga : Harga Kebutuhan Pokok Hari Ini di Pasar Manis Ciamis
“Saya perkirakan akan naik 5.000 rupiah per kilogramnya. Jadi nanti saat menjelang Ramadhan harga per kilogramnya kisaran 140 ribu rupiah,” ujar Andi.
Harga Daging Ayam di Pasar Ciamis Masih Normal
Sementara itu, harga daging ayam di Pasar Manis Ciamis masih normal. Yakni pada kisaran Rp 40 ribu per kilogramnya. Namun, untuk harga kandang sudah naik dari sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram sekarang Rp 23 ribu.
“Kalau harga jual masih sama yaitu 40 ribu rupiah per kilogramnya. Tapi kalau harga di kandang naik menjadi 23 ribu rupiah per kilogramnya,” kata Yanti, salah seorang pedagang daging ayam.
Ia juga memprediksi adanya kemungkinan harga daging ayam akan ikut naik jika harga dari kandang terus merangkak naik.
Meskipun saat ini Yanti dan pedagang lain tidak menaikan harga, namun omsetnya saat ini berkurang karena sepi pembeli.
“Untuk saat ini paling saya menjual hanya 20 ekor saja per harinya. Kalau sebelumnya bisa sampai 40-50 ekor karena pembelinya juga jarang,” pungkas Yanti. (Feri/R3/HR-Online/Editor-Eva)