Galaksi spiral berbatang adalah bentuk mayoritas dari galaksi di alam semesta. Bahkan galaksi Bima Sakti yang kita tempati juga memiliki bentuk seperti ini.
Beberapa berpendapat bahwa bentuk seperti batang berasal dari pita bintang dan gas yang membelah nukleus sebagai indikasi kedewasaan galaksi spiral.
Penelitian mengenai galaksi ini juga sudah berlangsung sangat lama. Dalam sensus galaksi terbesar, teleskop luar angkasa pertama dan tercanggih Hubble dari NASA sudah menangkap lebih dari 2.000 galaksi spiral ini.
Baca Juga: Misteri Isi Lubang Hitam Akhirnya Berhasil Ilmuwan Ungkap?
Mengenal Galaksi Spiral Berbatang di Alam Semesta
Alam semesta yang kita tinggali ini sangat luas. Terdapat berbagai galaksi dan benda-benda di dalamnya.
Ukuran alam semesta menjadi sesuatu yang misterius, bahkan hingga saat ini. Beberapa orang mengatakan bahwa alam semesta tidak berujung dan terus berkembang.
Terdapat banyak sekali galaksi di alam semesta. Galaksi-galaksi tersebut sangat beragam dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Namun begitu, kebanyakan galaksi di alam semesta ini berbentuk spiral. Terbilang spiral karena terdapat sekelompok rasi bintang besar yang terlihat membentuk cakram dan memiliki lengan spiral.
Bentuk galaksi satu ini mengingatkan kita terhadap kincir angin. Bentuk ‘lengan’ dari galaksi spiral juga sangat beragam.
Biasanya, lengan tersebut dibedakan di semua pusat padat tempat spiral bertunas. Setidaknya 60% dari jumlah galaksi yang sudah teridentifikasi adalah berbentuk spiral.
Dua per tiga di antara galaksi spiral itu memiliki batang pusat yang terdiri dari salah satu jenisnya dan terkenal dengan nama galaksi spiral berbatang. Galaksi ini memiliki tonjolan pusat yang berwarna kemerahan.
Baca Juga: Atmosfer Planet Venus Jadi Alasan Tidak Bisa Ditinggali Makhluk Hidup
Warna kemerahan tersebut terjadi karena keberadaan bintang yang lebih tua. Pada bagian dalam inti galaksi juga terdapat sejumlah kecil gas yang di tengahnya biasa menjadi tempat lubang hitam.
Asal-usul terbentuknya galaksi spiral hingga saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Namun begitu, ada beberapa teori tentang pembentukan galaksi hingga menjadi spiral.
Para astronom sudah mengamati struktur pembentuk galaksi yang berputar dengan kecepatan berbeda dan disebut dengan rotasi diferensial.
Termasuk Bagian Penting dalam Evolusi Galaksi
Survei dari Teleskop Antariksa Hubble NASA mengkonfirmasi bahwa gagasan galaksi spiral berbatang menjadi salah satu tanda kedewasaan galaksi saat tahun proses pembentukan berakhir. Observasi tersebut merupakan bagian dari Cosmic Evolution Survey (COSMOS).
Advanced Camera For Survey Hubble berhasil mendatangkan pemandangan yang mendetail terbaru terkait dengan sejarah pembentukan batang. Bukti itu memperlihatkan petunjuk untuk memahami kapan dan bagaimana bisa galaksi spiral terbentuk.
Di masa lampau, galaksi yang memiliki batang bintang hanya ada 20%. Sedangkan di alam semesta modern terdapat hampir 70%.
Batang galaksi sudah mulai terbentuk sejak 7 miliar tahun terakhir. Bahkan terbentuknya batang bintang juga dapat terbilang menjadi hal penting terkait evolusi galaksi.
Evolusi galaksi berlangsung lebih cepat saat masif dan memproduksi bintang dengan cepat juga sebelum akhirnya menjadi cakram merah.
Kebalikannya di galaksi bermassa rendah, pembentukan bintang lebih lambat sehingga membentuk batang galaksi secara perlahan
Galaksi Berbatang Paling Ideal, NGC 1300
Hubble mengabadikan pemandangan cahaya bintang, siluet awan gelap debu antarbintang, dan gas yang bercahaya dalam ukuran 4×8 kaki dari galaksi spiral berbatang NGC 1300.
Galaksi NGC 1300 dianggap sebagai contoh ideal dari jenis spiral berbatang. Galaksi NGC 1300 berukuran sangat besar dan terletak sekitar 69 juta tahun cahaya (21 megaparsec) di rasi Eridanus.
Perbedaan utama dari galaksi berbatang adalah lengannya terhubung ke dua ujung lurus batang bintang yang berisi nukleus pada pusat galaksi.
Baca Juga: Persamaan Komet dan Planet Beserta Perbedaannya, Apa Saja?
Pada inti struktur NGC 1300 yang berukuran lebih besar, nukleusnya menunjukkan struktur galaksi grand design menakjubkan. Struktur tersebut membentang sekitar 3.300 tahun cahaya (1 kiloparsec).
Hanya galaksi dengan batang berskala besar yang dapat memiliki cakram terdalam grand design atau struktur spiral di dalam galaksi.
Berdasarkan prediksi simulasi komputer, gas yang terkandung di dalam batang galaksi mengalir lebih ke dalam untuk memasok bahan bakar lubang hitam di pusat galaksi.
Ilmuwan belum mengetahui apakah NGC 1300 tergolong ke dalam inti galaksi aktif atau tidak, namun pastinya lubang hitam supermasif tidak mengkreasi material.
Cahaya bintang serta debu kosmik di dalam galaksi spiral berbatang NGC 1300 terlihat dengan cahaya biru, inframerah, dan tidak kasat mata. Sementara itu, emisi gas hidrogennya dari gugus bintang tampak dalam cahaya merah. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)