Evolusi galaksi Bima Sakti berhasil terkuak berkat duet China dan Eropa. Mereka bekerja sama untuk mencari tahu kepastian galaksi kita ini.
Penelitian tersebut menggunakan data dari misi GAIA milik ESA. Para astronom akhirnya menunjukkan bahwa bagian dari Bima Sakti yang paling tua adalah ‘cakram tebal’.
Perkiraan terbentuknya cakram-cakram milik Bima sakti bahkan tidak sampai 1 miliar tahun setelah perkiraan terjadinya Big Bang.
Baca Juga : Struktur Maggie di Bima Sakti, Filamen Hidrogen yang Aneh
Terungkap! Inilah Evolusi Galaksi Bima Sakti Sebenarnya
Bima Sakti sebagai tempat adanya tata surya dan tempat manusia tinggal sudah lama menjadi objek penelitian.
China dan Eropa berkolaborasi dalam menguak evolusi dari galaksi kita ini. Dengan misi terbaru ini, terkuak bahwa usia galaksi lebih tua dari perkiraan.
Terlihat bahwa bagian tertua dari Bima sakti terbentuk sekitar 13 miliar tahun lalu. Hal itu berarti sama dengan 2 miliar tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Hasil mengejutkan tersebut datang melalui analisis dari Mosheng Xiang dan Hans-Walter Rix dari Max-Planck Institut for Astronomy yang bertempat di Heidelberg, Jerman.
Mereka mengambil data dari kecerahan dan posisi milik datatest Early Data Release 3 (EDR 3) milik Gaia. Tidak hanya itu, tim juga menggabungkan data tersebut dengan pengukuran komposisi kimia bintang seperti yang data Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST) berikan.
Studi jurnal Nature melaporkan bahwa astronom sudah melakukan analisis pada sekitar 250.000 bintang sub raksasa dengan usia yang cukup akurat.
Dari situlah indikasi bahwa pembentukan piringan galaksi yang tebal dan tua ini mulai hanya sekitar 800 tahun setelah Big Bang.
Pada bintang sub raksasa, terlihat bahwa energi terhenti di inti bintang dan telah berpindah ke kulit di sekitar inti. Pada akhirnya, bintang tersebut menjelma sebagai bintang raksasa merah.
Adapun jenis bintang yang lebih tua dalam evolusi galaksi Bima Sakti memiliki tingkat logam yang lebih rendah.
Baca Juga : Aliran Bintang C-19 Miskin Logam, Ditemukan di Bima Sakti
Pertumbuhan Galaksi Bima Sakti
Temuan yang berhasil tim astronom peroleh menunjukkan bahwa perkembangan galaksi Bima Sakti dapat terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah tahap awal yang bermula dari 13 miliar tahun hingga delapan miliar tahun lalu.
Tahap awal ini terjadi ketika halo bintang dan piringan tebal terbentuk. Sedangkan tahap akhir atau bagian kedua adalah saat piringan tipis mulai terbentuk.
Sebagian besar bintang di piringan tebal terbentuk pada 11 miliar tahun lalu ketika sisa-sisa galaksi kerdil bersatu dengan galaksi Bima Sakti. Hal itu menambahkan sedikitnya delapan globular cluster atau gugus bola dan bintang hingga material gelap dengan ukuran 50 miliar massa Matahari.
Baca Juga : Lubang Hitam Leo I Terletak di Galaksi Bima Sakti, Ukurannya Raksasa
Studi tersebut mengatakan bahwa dalam lima sampai enam miliar tahun berikutnya, Galaksi Bima Sakti akan mengalami pengayaan di elemen kimia miliknya secara terus menerus.
Pada akhirnya, evolusi galaksi Bima Sakti dalam pengayaan akan menjadi 10 kali lipat. Sementara itu, gas pembentuk bintang akan tetap tercampur dengan baik. (R10/Hr-Online)