Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat demo menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya membuat Perda untuk melindungi disabilitas, Senin (28/3/2022).
Massa aksi sempat bertahan sembari menyampaikan orasi apa yang menjadi tuntutan di lobi Kantor Pemkot Tasikmalaya. Kesal tak kunjung ditemui Walikota maupun Dinas terkait, massa aksi merangsek masuk menuju Aula Pemkot untuk beraudiensi.
Baca Juga: Pelayanan RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya Disoal, PMII Demo Lagi ke DPRD
Namun, kedatangan mereka hanya ditemui oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintah Kota Tasikmalaya dan perwakilan beberapa Dinas terkait.
Ari Awalu Romdoni Ketua IMM Kota Tasikmalaya mengatakan, IMM menuntut diadakannya Perda untuk melindungi disabilitas.
“Selama satu tahun IMM meriset tidak ada hak-hak kaum disabilitas yang dipenuhi. Makanya kami mengecam keras terhadap pemerintahan Kota Tasikmalaya apabila Perda disabilitas tidak segera dibuat,” ungkapnya kepada HR Online, Senin (28/3/2022).
Latar Belakang Demo Mahasiswa di Tasikmalaya
Menurut Ali, Pemkot Tasik tidak berpihak kepada kaum disabilitas. Bahkan IMM beberapa kali melakukan advokasi memberikan sembako dan kursi roda kepada disabilitas, tanpa melibatkan pemerintah.
“Kursi roda didapat dari para agnia dan keluarga IMM, tidak ada sama sekali selama satu tahun mendapatkan bantuan dari pemerintahan. Kalau menurut data yang ada di kami, kaum disabilitas di Kota Tasikmalaya ada sekitar kurang lebih dua ribu lima ratus,” ucapnya.
Baca Juga: Tak Tahu Nama Walikota, Ibu di Tasikmalaya Ini Gagal Dapat Hadiah Sepeda
Ali juga mengaku kecewa lantaran tidak ditemui Walikota Tasikmalaya. Karena itu, ia berjanji akan mengadakan aksi susulan dengan massa yang lebih besar.
“Kita akan terus memantau terwujudnya Perda untuk kaum disabilitas dan agar Pemkot lebih memperhatikan kaum disabilitas tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintah Kota Tasikmalaya Tedi Setiadi mengucapkan permohonan maaf, karena Walikota sedang berada di luar Kota.
“Pak Walikota sedang di Semarang bersama dengan Dinas Kesehatan, Pak Asda satu untuk pertemuan puncak Summit se-Indonesia mengenai kota dan kabupaten sehat. Insyaallah apa yang teman-teman IMM sampaikan aspirasinya akan disampaikan ke Pak Sekda dan Pak Walikota,” katanya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)