Cut loss saham adalah salah satu strategi yang dapat para investor gunakan. Bagaimana cara melakukannya?
Biasanya trader memberlakukan cut loss ketika harga aset yang mereka miliki terus menurun maupun stuck di satu titik rendah.
Dengan kata lain, trader melakukan cut loss untuk menghindari kerugian lebih banyak. Apa arti sebenarnya dari cut loss?
Baca Juga: Saham LQ45 2022 dengan PER Termurah di Awal Tahun
Cegah Kerugian Lebih Besar dengan Cut Loss Saham
Di dalam trading saham selalu ada kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Salah satu yang paling umum terjadi adalah rencana trading yang meleset.
Harga saham yang tadinya trader beli untuk mengambil keuntungan bisa saja berbalik malah semakin turun. Dalam tahap inilah trader mungkin harus melakukan cut loss.
Mengutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), cut loss memiliki arti sebagai upaya untuk menghindari kerugian yang lebih besar dengan menjual saham pada harga lebih rendah dari harga beli.
Cut loss sendiri terdiri dari dua kata, yaitu “cut” yang artinya memotong dan “loss” yang berarti kerugian. Jadi, secara singkat cut loss adalah memotong kerugian.
Trader yang melakukan cut loss memang sudah pasti merugi. Akan tetapi, dengan melakukan cut loss, trader sudah memotong kerugian yang akan mereka dapatkan kedepannya.
Strategi cut loss sangat dianjurkan bagi para trader maupun investor untuk menjaga modal dan tidak terjebak dalam kerugian.
Baca Juga: PTPN VIII Fokus Lakukan Transformasi Bisnis Dalam Optimalisasi Aset
Kapan Harus Melakukan Cut Loss?
Bagi trader, cut loss biasanya mereka lakukan ketika harga saham terus menurun. Agar cut loss berhasil, trader tentu harus mengetahui arah pergerakan dari saham tersebut.
Untuk investor, cut loss saham dapat dilakukan ketika terjadi perubahan kinerja fundamental sebuah perusahaan.
Menurut analis Ekuitas PT NH Korindo, Ajeng Kartika, batas ideal cut loss pada investor atau trader yang bernyali besar adalah 15% sampai 20%. Sedangkan untuk mereka yang cari aman, batas dari kerugian cut loss mungkin hanya 3% sampai 5%.
Baca Juga: Ide Bisnis Kreatif Terbaru yang Menjanjikan dan Menguntungkan
Pertimbangan Sebelum Cut Loss
Trader maupun investor dapat melakukan cut loss dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
- Titik Support Saham
Para trader harus dapat menentukan titik support saham terlebih dahulu. Jika harga terus turun di bawah titik support, maka lakukan cut loss.
- Memperhatikan Harga Beli
Hal selanjutnya adalah menentukan batas cut loss terlebih dahulu sebelum melakukan trading.
Contoh cut loss berdasarkan harga beli seperti mematok 3% sebagai batas cut loss dari harga saham. Artinya, ketika harga turun 3%, trader sudah dapat menjual saham tanpa pikir panjang.
- Berdasarkan Rekomendasi Analis
Beberapa orang menganggap bahwa cut loss sangat tidak efektif. Alasannya karena cut loss tidak mempertimbangkan prospek ke depan.
Selain dengan menentukan support dan harga beli, trader dapat melihat rekomendasi saham harian dari analis saham. Biasanya, perusahaan sekuritas akan mengirim rekomendasi ke nasabahnya.
Rekomendasi cut loss biasanya menggunakan kata “cut loss if” atau “stop loss”. Keduanya sama, hanya saja stop loss dapat dilakukan melalui aplikasi trading.
Pada dasarnya, melakukan cut loss saham bukanlah suatu hal yang memalukan atau semacamnya. Terkadang memang trader maupun investor harus sedikit merugi untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan kedepannya. (R10/HR-Online)