Cara menentukan support dan resistance saham tentunya harus para trader kuasai sebagai salah satu strateginya agar berhasil.
Sebab, titik support dan resistance berkaitan erat dengan harga saham. Dengan strategi ini maka trader dapat meraih profit yang lebih besar.
Memang untuk menentukan titik support dan resistance pasti cukup sulit, terlebih jika masih pemula. Anda dapat melakukan hal itu dengan beberapa cara mudah di bawah ini.
Baca Juga: Penjualan Saham Treasury Mengenai Definisi, Contoh, Hingga Metodenya
3 Cara Menentukan Support dan Resistance Saham
Sebelum membahas langsung mengenai cara mudah melihat titik support dan resistance, ada baiknya Anda mengetahui dengan pasti arti dua istilah saham tersebut.
Istilah tersebut tentunya mungkin masih terdengar asing di telinga beberapa orang. Padahal, keduanya dapat menjadi kunci keberhasilan trading.
Pengertian support dan resistance sudah ada di dalam kamus perdagangan saham. Support memiliki arti tingkat atau harga semua saham ketika sedang menyentuh titik terendah.
Saat saham berada pada keadaan support, harga biasanya akan memantul kembali ke bagian atas. Akan tetapi, ketika posisi saham support tersebut tembus ke breakdown, maka bagian harganya akan terus turun hingga bertemu titik support baru,
Sementara itu, resistance merupakan kebalikan dari support. Resistance memiliki arti tingkat atau posisi saham saat harga berada di titik tertinggi.
Biasanya aksi jual saham akan sangat besar saat mencapai posisi resistance. Hal itu membuat harga terhambat dan sulit bergerak naik lagi.
Jika sudah mencapai resistance, biasanya harga akan kembali turun. Namun jika tembus ke breakout, maka harga akan terus naik untuk mencari titik resistance berikutnya.
Anda dapat menggunakan cara menentukan support dan resistance saham dengan langkah berikut ini.
Baca Juga: Saham Emiten Kertas Memiliki Kinerja Positif, Ini Rekomendasinya!
Melalui History Pergerakan Harga
Untuk menentukan titik support dan resistance secara manual, Anda dapat melihat history harganya lalu mencari dua titik tertinggi dan terendah.
Anda dapat menggambar garis horizontal dari titik terendah yang merupakan support ke titik harga tertingginya atau resistance.
Momentum Angka Bulat
Jika melihat dari kondisi psikologi trader saham, angka bulat yang ada bisa menjadi sebuah patokan resistance dan support saham.
Angka bulat seperti Rp 1.000, Rp 2.000 dan lainnya seringkali menjadi hal penting. Alasannya Karena keputusan jual beli saham banyak terjadi saat menyentuh angka bulat.
Tentunya kegiatan transaksi akan berpengaruh terhadap titik support dan resistance.
Baca Juga: Transaksi Crossing Saham: Pengertian, Cara, dan Syarat Transaksinya
Menggunakan Garis Fibonacci
Untuk menggunakan cara ini, Anda perlu menentukan sendiri titik tertinggi dan terendahnya terlebih dahulu pada satu periode tertentu.
Setelah itu hubungkan antara titik tertinggi dan terendah untuk memperoleh support dan resistance harga saham. Kemudian tentukan jarak antara kedua titik.
Hitung posisi 0%, 23,6&, 38,2%, 50%, 61,8%, 78,6%, dan 100%-nya. Anda juga bisa menggunakan garis Fibonacci retracement dengan periode paling tidak tiga bulan.
Analisis teknikal dengan garis Fibonacci retracement terbilang cukup akurat seiring dengan lamanya periode waktu yang sudah ditentukan.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan bantuan indikator sebagai cara menentukan support dan resistance saham. (R10/HR-Online)