Cara hold saham berdasarkan lama waktu yang ditentukan oleh perusahaan. Sehingga menunda untuk menjual saham tersebut meski nilainya terus naik atau turun.
Saat ini investasi saham sudah banyak masyarakat milenial lakukan karena berbagai alasan. Salah satunya karena keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Namun untuk bisa memastikan harganya naik atau turun Anda pun perlu tahu strategi yang tepat. Ada banyak istilah dan cara mudah untuk mengetahui pergerakan harga saham setiap harinya.
Untuk memastikan harga saham naik dan turun memang tidak bisa Anda pastikan begitu saja. Namun untuk mencegah terjadinya kerugian ketika harganya tiba-tiba turun tentu bisa dilakukan.
Sebaiknya Anda melakukan cara hold saham untuk mengantisipasi adanya hal tersebut.
Baca Juga : Cara Jual Saham Right Issue dengan Mudah dan Praktis!
Cara Hold Saham Sesuai Jangka Waktu Investasi
Jangka waktu investasi memang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Ada yang memilih jangka panjang dan ada juga jangka pendek. Untuk investasi saham tentu harganya tidak akan stabil.
Waktu bisa membuat harga saham naik dan turun secara tidak beraturan. Pergerakan saham jangka pendek akan cenderung lebih lambat.
Namun untuk akumulasi jangka panjangnya bisa melimpah dengan tambahan dividen tahunan. Saat kondisi seperti ini maka investor bisa melakukan yang namanya hold saham.
Untuk jangka waktu yang ada, biasanya dapat Anda sesuaikan dengan keinginan. Bahkan ada yang merencanakan hingga waktu 3-5 tahun atau lebih.
Waktu untuk melakukan hold saham ini memang tergantung dengan rencana investasi setiap investor. Bahkan hal ini mencakup terhadap jangka waktu, target keuntungan, kondisi fundamental berbeda-beda, dan toleransi kerugian.
Baca Juga : Kebijakan Lot Saham Baru Ditentukan Oleh BEI Sebesar 100 Lembar
Contoh Hold Saham Jangka Panjang
Seperti yang sudah banyak terjadi sejak awal, jika cara hold saham bisa Anda lakukan untuk investasi jangka panjang. Apabila jangka pendek, maka untuk investasinya tidak akan menghasilkan keuntungan besar.
Sebagai contoh, jika investor melakukan hal ini dalam jangka waktu panjang dan memiliki saham blue chip dengan tambahan dividen tahunan. Dalam kondisi ini maka investor bisa melakukannya kurang lebih 3-5 tahun atau bahkan lebih lama.
Berbeda dengan investor yang membeli saham dengan rencana profit kilat. Investor membeli saham yang terdeteksi akumulasi bandar tanpa peduli kondisi fundamental.
Saham tersebut bisa saja cepat naik, namun jika salah prediksi akan mengakibatkan harganya turun. Jika kondisi ini terjadi ada baiknya untuk menentukan jangka waktu hold saham.
Baca Juga : Cara Menghitung Dividen Saham Sesuai Jenis Labanya
Sebaiknya gunakan jangka waktu dalam hitungan hari saja. Untuk memastikan waktu lamanya hold saham sesuai dengan rencana dan alasan investor itu sendiri.
Sebenarnya untuk melakukan hold saham setiap investor berbeda-beda. Bisa dengan alasan tujuan jangka waktu investasi.
Selain itu, bisa juga berdasarkan rencana take profit atau cut loss. Hingga cara hold saham berdasarkan kondisi fundamental sebuah perusahaan tersebut.