Blunder minyak goreng baru makin membuat panas situasi Tanah Air. Harga sembako yang satu ini belakangan menjadi ramai diperbincangkan dan tanda tanya besar.
Beberapa faktor akan kenaikan harga bahan pokok sudah tidak bisa terhindarkan di manapun. Hanya saja, kenapa hal ini sampai menjadi ramai diperbincangkan.
Sebenarnya ada apa dan kenapa harga tidak lazim makin naik. Harga yang pemerintah tetapkan justru makin bertambah melonjak.
Hal ini seperti mempermainkan aktivitas warga Indonesia. Pasalnya, minyak salah satu bahan yang penting dan selalu kita perlukan setiap harinya.
Baca Juga: Musrenbang RKPD 2023, Bupati Ciamis: Penguatan Ekonomi dan Sosial
Potensi Blunder Minyak Goreng Baru Harga Melonjak
Kabar terbaru yang menjadi bahan perbincangan warganet masih seputar harga minyak yang tidak wajar. Jika kita bandingkan dengan harga dari pemerintah, jelas jauh berbeda. Bahkan permainan antara harga dan ketersediaan makin tidak bisa dilogika.
Pemerintah memberikan HET untuk minyak masih cukup wajar. Beberapa pembagian harga tersebut hanya berbeda berapa ribu tergantung kemasannya.
Namun justru yang terjadi dalam praktik jual beli harga meleset. Lonjakan ini akhirnya mau tidak mau masyarakat ikuti demi mendapatkannya.
Kita pasti bisa membayangkan apabila memasak tanpa menggunakan minyak setiap hari. Tentu saja akan terasa hambar, apalagi makanan goreng-gorengan jadi salah satu favorit warga Tanah Air.
Baca Juga: Polres Tasikmalaya Sidak Ketersediaan Minyak Goreng, Ini Hasilnya
HET dari Pemerintah
Jika kita lihat dari Harga Eceran Tertinggi yang pemerintah tetapkan masih sangat wajar. Untuk kemasan premium di harga Rp 14.000, lalu untuk kemasan sederhana Rp 13.500, sedangkan untuk curah Rp 11.500 saja.
Hal ini bahkan tertulis dalam Permendag Nomor 6 Tahun 2022 yang memberikan himbauan. Sehingga kenapa sampai terjadi kenaikan tidak wajar ini.
Blunder minyak goreng baru ini makin tidak masuk akal sama sekali. Beberapa warganet yang berasal dari luar Pulau Jawa bahkan harus keluarkan kocek dalam mengenai harga ini.
Terpantau mencapai Rp 74.000 untuk beberapa daerah luar pulau Jawa. Sedangkan untuk sekitar Pulau Jawa mengeluarkan uang berkisar Rp 24.000.
Baca Juga: Video Gurita Viral di Tiktok Menjadi Buruan Netizen, Ini Kronologinya!
Permainan Stok dan Harga
Bisa kita pastikan bahwa tetap ada oknum yang secara tertutup menggerakan ini. Pasalnya, setiap harga turun stok selalu habis dan tidak tersisa. Sedangkan ketika harga melambung tinggi, tentu saja harganya menjadi tidak wajar.
Berita antrian panjang pembelian minyak ini jadi sorotan. Sempat terjadi buying attack beberapa orang yang melakukan ini.
Sedangkan untuk beberapa orang sudah lebih dahulu mundur dan tidak minat lagi untuk maju mendapatkan dengan perjuangan panjang. Beberapa cara pembatasan pembelian minimal seperti ini juga jadi solusi blunder minyak goreng baru di beberapa tempat.
Blunder minyak goreng baru ini ramai jadi kontra dalam sosial media bahkan sampai trending. Hampir semua warga terdampak hal ini. Tidak hanya untuk penuhi dapur pribadi, namun juga penggerak bisnis kuliner. (R10/HR-Online)