Batas waktu qadha puasa Ramadhan mungkin masih menjadi pertanyaan yang besar. Sampai kapan kita bisa mengqadha puasa tersebut.
Bisa dikatakan, bahwa yang wajib mengqadha itu adalah kaum perempuan. Karena biasanya setiap bulan mereka harus ketiban bulan. Hingga pada akhirnya mereka mempunyai utang puasa. Kendati demikian, laki-laki juga bisa saja mempunyai utang puasa.
Biasanya laki-laki yang mempunyai utang puasa yang penyebabnya karena sesuatu. Bisa saja sakit atau karena yang lainnya.
Hukum dari mengqadha itu sendiri tentunya wajib. Karena memang puasa di bulan Ramadhan juga merupakan kewajiban.
Meskipun sudah tidak bulan puasa tetapi kita juga masih terikat dengan utang puasa Ramadhan. Seperti yang kita ketahui bahwa waktu untuk mengganti puasa itu dapat kita lakukan pada bulan selain Ramadhan.
Baca Juga : Hikmah Puasa Ramadhan Perlu Anda Ketahui Berdasarkan Ajaran Islam
Batas Waktu Qadha Puasa Ramadhan, Sampai Kapan?
Kita tahu bahwa Ramadhan itu hanya terjadi satu kali dalam setahun. Dengan begitu, berarti terdapat banyak waktu yang bisa kita lakukan untuk mengganti puasa.
Kendati demikian, ternyata masih banyak dari kita yang melalaikan utangnya. Entah apa itu sebabnya, namun hal tersebut masih banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Hingga akhirnya, bulan puasa pada tahun berikutnya kembali datang. Alhasil utang tahun ini belum bisa terlunasi.
Apakah Anda pernah mengalami hal tersebut? Dengan begitu, penting sekali untuk kita mengetahui sebenarnya sampai kapan batas akhir untuk bisa mengganti puasa wajib tersebut?
Sebenarnya agama Islam mengajarkan, alangkah lebih baiknya mengqadha puasa wajib itu segera dilakukan. Sehingga ketika nanti datang bulan puasa lagi, kita sudah tidak lagi memikirkan bahwa kita masih mempunyai utang dan harus segera membayarnya.
Namun sebelum membahas mengenai sampai kapan batas waktu untuk bisa mengganti puasa wajib tersebut, ketahuilah bahwasanya dalil yang mengharuskan kita mengqadha puasa terdapat dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 184.
Artinya adalah “Barangsiapa di antara kamu sedang sakit ataupun dalam perjalanan kemudian ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang sudah ia tinggalkan pada hari yang lain. Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan dengan kerelaan hati, maka itu lebih baik baginya. Berpuasa juga akan lebih baik bagimu apabila kamu mengetahui.”
Baca Juga : Niat Puasa Rajab dan Qadha Ramadhan, Baca Sebelum Melaksanakan!
Batas Terakhir
Terkadang ada juga seorang muslim yang bertanya, Apakah boleh kita mengqadha puasa pada bulan Syaban? Tentu saja boleh, karena bisa dikatakan bulan Syaban merupakan waktu terakhir untuk kita bisa mengqadha puasa.
Dalam hal ini para ulama juga menjelaskan bahwa batas waktu qadha puasa Ramadhan adalah pada hari terakhir bulan Syaban.
Sebagaimana yang Aisyah lakukan ketika mengganti puasanya di bulan Syaban. Dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari Nomor 1950 dan hadits riwayat Muslim Nomor 114. Artinya, dari Abu Salamah Radhiyallahu Anha ia mendengar Aisyah Radhiallahu mengatakan, dahulu aku mempunyai kewajiban untuk berpuasa. Aku tidak bisa membayar hutang puasa tersebut kecuali pada bulan Syaban.
Tapi bagaimana jika sampai akhir bulan Syaban utang puasa kita belum selesai? Itulah sebabnya kenapa kita harus segera mengqadha puasa wajib.
Meskipun dalam Islam mengajarkan diperbolehkan untuk menggantinya setelah 2 tahun berikutnya. Namun bukankah lebih cepat kita mengganti puasa juga lebih baik?
Jadi usahakan dengan semaksimal mungkin untuk mengganti puasa Ramadhan tahun ini tepat pada tahun ini juga.
Meskipun Syaban menjadi batas waktu qadha puasa Ramadhan, tetapi lebih baik jangan sampai kita mengganti puasa wajib pada bulan tersebut.
Selain Syaban bulan dalam Islam sendiri ada banyak. Bisa menggantinya di bulan Muharram, Safar, Rabiul awal, Rabiul akhir, Jumadil Ula, Rajab, Syawal, Dzulqa’dah, kita juga menggantinya di bulan Dzulhijjah.
Pada intinya yang penting kita tidak berpuasa pada hari Tasyrik.
Baca Juga : Tata Cara Puasa Ganti Ramadhan Beserta Niat Qadha Puasa
Hadits Riwayat Bukhari
Perlu Anda ketahui bahwasannya terdapat ilmu yang harus kita perhatikan sebelum kita melaksanakan puasa Ramadhan.
Terdapat larangan berupa perintah untuk tidak berpuasa sehari ataupun dua hari sebelum bulan puasa tiba. Adanya larangan tersebut pastinya terdapat alasan tertentu.
Salah satunya karena memang ada yang mempunyai tujuan melaksanakan puasa sebelum itu untuk melaksanakan puasa sunah biasa.
Sebagaimana terdapat dalam hadits Riwayat Bukhari Nomor 1914, Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian berpuasa satu ataupun dua hari sebelum datangnya Ramadhan. Kecuali seseorang yang sudah mempunyai kebiasaan puasa, maka ia boleh berpuasa.”
Mengapa kita tidak boleh puasa satu ataupun dua hari sebelum Ramadhan? Sebab, 1 ataupun 2 hari sebelum Ramadhan berarti masih masuk dalam bulan Syaban.
Terkadang kita juga harus hati-hati dalam waktu tersebut. Sebab, waktu tersebut menjadi penentuan awal Ramadhan.
Batas waktu qadha puasa Ramadhan itu memang panjang. Bahkan kita boleh menggantinya setelah 2 tahun berikutnya. Tetapi jika kita mampu membayarnya pada tahun itu juga maka itu akan lebih baik. (R10/HR-Online)