Asteroid 2022 AE1 yang memiliki ukuran raksasa berpotensi menabrak Bumi. Batu luar angkasa yang baru terdeteksi ini cukup menghebohkan dengan ukuran diameter mencapai sekitar 70 meter.
Hal mengerikannya adalah potensi asteroid yang akan menabrak Bumi pada beberapa waktu kedepan.
Baca Juga: Asteroid 1999 VF22 Dekati Bumi Setelah 100 Tahun Disiarkan Secara Live
Penemuan Asteroid 2022 AE1 yang Berpotensi Tabrak Bumi
Batu luar angkasa atau asteroid bukanlah hal baru. Asteroid sudah seringkali bergerak mendekat ke arah Bumi.
Hal itu karena beberapa asteroid juga mengorbit Matahari. Namun, bagaimana jika ada asteroid yang berpotensi menabrak Bumi?
Pada 6 Januari 2022 kemarin, para astronom di Mount Lemmon Observatory memberikan kabar mengejutkan sekaligus menakutkan.
Bagaimana tidak, mereka melihat sebuah asteroid yang berpotensi akan menabrak Bumi. Para astronom di beberapa observatorium melihat ketidakpastian mengenai orbit asteroid tersebut.
Karena itulah para astronom langsung melakukan penelitian lanjutan setelah beberapa jam penemuan asteroid.
Pada pengamatan di tujuh malam pertama, kemungkinan dampak asteroid akan menabrakan tampak semakin meningkat. Batu luar angkasa bernama asteroid 2022 AE1 ditandai oleh sebuah sistem bernama AstOD.
AstoD merupakan singkatan dari Asteroid Orbit Determination. Sistem AstoD umum digunakan astronom di seluruh dunia agar menilai risiko sebuah asteroid.
Lebih mengejutkannya lagi, batu luar angkasa 2022 AE1 mendapat peringkat tertinggi di Skala Palermo. Para astronom sendiri menggunakan Skala Palermo untuk mengkategorikan risiko dampak.
Baca Juga: Lubang Hitam PKS 2131-021 Raksasa Akan Bertabrakan di Masa Depan?
Perkiraan Tabrakan pada 2023
Batu luar angkasa 2022 AE1 merupakan sebuah penemuan baru. Batu tersebut memiliki ukuran mencapai 70 meter atau setara dengan 230 kaki.
Sejak awal penemuannya, asteroid satu ini sudah membuat dunia astronomi heboh karena hasil penelitian lanjutan memperlihatkan potensi tabrakan dengan Bumi yang tinggi.
Baik ESA dan NASA akhirnya mempublikasikan informasi mengenai perkiraan tabrakan tersebut di situs portal informasi Near Earth Object (NEO) sehingga memungkinkan siapa saja, bahkan astronom amatir tertarik untuk melihatnya.
Pada awalnya, asteroid 2022 AE1 diperkirakan akan menabrak Bumi di lintasan berikutnya tanggal 4 Juli 2023 mendatang.
Namun, pada pengamatan selanjutnya setelah sempat tertunda akibat bulan purnama yang menghalangi menunjukkan bahwa kemungkinan benturan berkurang drastis dari waktu ke waktu.
Menurut perkiraan, 2022 AE1 kembali terlihat pada 1-2 Juli 2023 di luar angkasa dan melewati nominal jarak 4.192.066 mil (6.746.476 km) dari Bumi bahkan tidak akan menabrak.
Baca Juga: Teori Alam Semesta Quantum: Semesta Tanpa Ruang Hampa, Benarkah?
“Dalam hampir 10 tahun saya di ESA, belum pernah sekalipun melihat objek yang sangat berisiko seperti itu” ujar Marco Micheli yang merupakan seorang astronom di NEOCC (Near Earth Object Coordination Center) ESA”.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa melacak keberadaan 2022 EA1 sangat menyenangkan.
“Sungguh menyenangkan ketika mengamati 2022 EA1 dan memperbaiki lintasannya sampai kami mendapat cukup data untuk mengatakan dengan pasti asteroid ini tidak akan menabrak Bumi” imbuhnya.
ESA akan terus memantau asteroid dengan pengamat yang tajam dan mengkonfirmasi proyeksi. Mereka juga memastikan bahwa asteroid 2022 AE1 tidak akan menabrak Bumi di tahun depan seperti yang sudah beberapa media beritakan. (R10/HR-Online)