Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Sekitar 870 balita di Kabupaten Pangandaran, Jabar, mengalami stunting tahun 2022 ini.
Heri Gustari Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membenarkan hal itu Jumat (18/3/2022).
Ia menyebut, dari total balita di Pangandaran sebanyak 22.277, sebanyak 3,9 persen atau 870 balita mengalami kasus stunting.
“Kami berharap tahun 2022 ini tidak ada lagi penambahan kasus stunting,” ujar Heri Gustari.
Baca juga: Pemkab Pangandaran Targetkan Retribusi dari Tera Ulang Rp 50 Juta
Meski mencapai 870 kasus, namun secara hitungan rumus nasional, kasus stunting di Pangandaran tergolong rendah.
Ia menyatakan, untuk menekan angka stunting, Pemkab Pangandaran membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).
“Pemkab secara teknis membuat struktur tim percepatan penurunan kasus stunting, dengan Ketua Wakil Bupati,” katanya.
Nantinya, TPK ini bertugas mendampingi masyarakat dari saat menjadi calon pengantin, sedang hamil sampai punya anak usia 2 tahun.
“Kita akan libatkan semua SKPD untuk menekan kasus stunting di Pangandaran,” jelasnya.
Adapun kasus balita stunting di Pangandaran kebanyakan berasal dari Puskesmas Kalipucang. Di Kalipucang terdapat 277 kasus stunting. Disusul Puskesmas Mangunjaya 140 kasus dan Parigi 90 kasus. (Ceng2/R8/HR Online/Editor Jujang)