Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Nurbiantoro, warga Lingkungan Langkaplancar, RT 6/1, Kelurahan Bojongkantong, Kota Banjar, Jawa Barat, menceritakan detik-detik saat ia nyaris tertimpa rumah miliknya yang ambruk tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang.
Ia mengaku meloncat dari dalam rumah hingga menabrak pagar depan rumah. Hal itu ia lakukan untuk menyelamatkan diri saat peristiwa tersebut terjadi.
Nurbiantoro menceritakan, saat hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 16.00 WIB, tengah berada di ruang bagian dapur rumah. Saat itu, ia akan memasak air untuk membuat kopi panas.
Sebelum nyaris tertimpa, ia mengaku belum merasakan tanda-tanda rumah miliknya akan ambruk tertimpa pohon jati yang berada di samping rumah.
“Waktu itu saya lagi di dalam rumah, lagi rebus air di dapur. Rencananya mau bikin kopi,” kata Nurbiantoro kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (31/1/22).
Detik-detik Warga Kota Banjar Nyaris Tertimpa Rumah Ambruk
Lebih lanjut Nurbiantoro menambahkan, tak berselang lama hujan tambah deras disertai angin kencang datang. Tiba-tiba ia melihat bagian rumahnya mulai terlihat miring.
Kemudian, terdengar suara seperti kayu mau ambruk. Ia lantas meloncat dari ruang dapur hingga menabrak pagar halaman rumah untuk menyelamatkan diri.
“Saya langsung loncat keluar rumah sampai nabrak pagar. Setelah lihat kondisi rumah sudah ambruk semua, kerobohan pohon jati,” ujarnya.
Ia mengaku beruntung, karena saat meloncat dan menabrak pagar rumah tidak sampai tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang ambruk dan pohon tumbang.
Sementara ini, Nurbiantoro tinggal di rumah orang ibunya. Karena rumahnya ambruk hingga rata dengan tanah, sehingga tidak bisa lagi ia tempati.
“Alhamdulillah saya masih selamat, tidak sampai ada luka-luka. Untuk sementara tinggal di rumah ibu saya,” katanya.
47 Rumah Terdampak
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Kusnadi, melalui Kasi. Darlog, Yudi Andiana mengatakan, dari hasil assessment di lapangan terdapat 47 rumah yang rusak akibat bencana angin kencang.
Adapun rinciannya, sebanyak 16 rumah terdampak di Kelurahan Bojongkantong, 17 rumah di Desa Kujangsari. Kemudian Desa Rejasari sebanyak 14 rumah.
“Data sementara jumlahnya ada 47 rumah terdampak dengan kategori rusak ringan, sedang sampai rusak berat,” katanya, Senin (31/1/2022).
Lebih lanjut Yudi mengatakan, dari data sementara tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tertimpa pohon tumbang dan rumah ambruk. Hanya korban jiwa warga tersambar petir di wilayah desa Waringinsari.
Pihak BPBD, kata Kusnadi, sampai saat ini masih melakukan pendataan dan evakuasi penanganan dampak bencana hujan deras disertai angin kencang.
“Sampai malam ini juga, tim petugas masih melakukan pendataan dan evaluasi penanganan di lapangan,” tandasnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor-Adi)