Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Tahu dan tempe di Tasikmalaya, Jawa Barat, bakal menghilang selama 2 hari kedepan.
Hal tersebut lantaran para perajin tahu tempe mogok produksi. Aksi mogok tersebut dilakukan oleh para perajin dan penjual tahu tempe, agar harga kedelai bisa kembali lagi turun.
Mereka mogok, imbas dari harga kedelai yang semakin mahal hingga mencapai Rp 11.200, padahal sebelumnya hanya mencapai Rp 9.500.
Bahkan rencananya, para perajin dan pedagang tahu tempe akan melakukan sweeping besok hari Selasa (22/1/202) di pasar Cikurubuk, Tasikmalaya.
Aksi itu dilakukan untuk memastikan tidak ada pedagang yang bandel dengan tetap berjualan tahu tempe.
Bahkan, ancaman mogok produksi tahu tempe juga ditunjukan dengan tulisan di spanduk, tepatnya di depan pabrik tahu tempe kampung Bababkan, Karangpawitan, Mangkubumi.
Spanduk itu bertuliskan “Mohon maaf pabrik tutup untuk beberapa hari, harga kedelai mencekik wong cilik, turunkan harga kedelai yang semakin mahal”.
“Iya hari ini mogok produksi tahu tempe, kalau para pedagang mogok berjualan mulai besok selama 2 hari,” Kata Imin Muslimin perajin tahu tempe, Senin (21/2/2022) di Tasikmalaya.
Baca juga: Kisah Pilu Pelajar SMP di Tasikmalaya Cari Kayu Bakar untuk Obati Ibunya
Kata dia, bahan baku kedelai harganya sedang naik, yang awal mula harganya Rp 9. 500, sekarang harganya mencapai Rp 11.200.
“Dalam sejarah produksi tahu tempe, sekarang harga kedelai yang paling mahal,” ucapnya.
Pihaknya pun akan melakukan sweeping ke pasar, untuk memastikan tidak ada pedagang yang menjual tahu tempe.
“Kalau di pabrik saya, para pekerja yang produksi tempe tahu ada 7 orang, sekarang tidak kerja pulang semuanya, mogok produksi selama dua hari,” ungkap Imin.
Pihaknya sebagai perwakilan perajin tahu tempe di Tasikmalaya berharap, harga kedelai kembali turun, agar pengrajin bisa produksi lagi. (Apip/R8/HR Online/Editor Jujang)