Tahapan evolusi biologi meliputi perubahan sifat terwariskan pada suatu organisme. Suatu organisme tentu akan mengalami perubahan dari satu ke generasi berikutnya. Tentu perubahan tersebut terjadi akibat beberapa faktor.
Baca Juga: Ciri Kingdom Fungi Dari Cara Reproduksi Hingga Perannya di Kehidupan
Tahapan Evolusi Biologi dan Pengertiannya
Evolusi bukanlah suatu istilah yang asing. Secara harfiah, evolusi merupakan perubahan yang terjadi secara lambat dan teratur.
Di dalam biologi, evolusi memiliki arti tahapan atau perubahan sifat-sifat yang terwariskan secara morfologis maupun fisiologi. Perubahan sifat akan terus terjadi pada setiap generasi.
Terdapat tiga proses utama dalam perubahan tersebut dalam evolusi, yakni variasi seleksi dan reproduksi.
Sifat dasar yang terwariskan menjadi dasar terjadinya evolusi dari pembawa gen kepada keturunan suatu makhluk hidup.
Kemudian organisme tersebut bervariasi dalam suatu populasi. Pada spesies reproduksi seksual, rekombinasi gen terjadi melalui rekombinasi genetika.
Kombinasi gen inilah yang kemudian mampu meningkatkan variasi di antara organisme. Terdapat dua mekanisme utama yang mendorong terjadinya evolusi.
Pertama adalah hanyutan genetik dan yang kedua seleksi alam. Hanyutan genetik merupakan proses bebas yang menghasilkan perubahan secara acak pada frekuensi suatu populasi.
Probabilitas adanya suatu sifat yang diwariskan suatu individu bertahan hidup dan bereproduksilah yang menghasilkan hanyutan genetik.
Baca Juga: Sistem Klasifikasi Filogeni, Bantu Ilmuwan Soal Teori Evolusi Spesies
Sementara itu, seleksi alam merupakan proses yang menyebabkan pewaris sifat berguna terhadap keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme umum dalam suatu populasi yang berhasil bertahan.
Sifat terwariskan pada seleksi alam ini tidak menguntungkan maupun merugikan, melainkan akan lebih berkurang dalam suatu populasi. Adapun tahapan evolusi biologinya sebagai berikut:
- Energi matahari yang melimpah.
- Molekul protein mulai terbentuk.
- Organisme heterotrof mulai muncul.
- Kemunculan organisme autotrof.
Faktor yang Mempengaruhi Evolusi
Mengetahui faktor yang mempengaruhi tahapan evolusi biologi sangat penting. Dalam hukum Hardy Weinberg dijelaskan bahwa frekuensi alel atau gen di populasi dapat tetap stabil dan berada pada keseimbangan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Akan tetapi, tetap ada syarat untuk mencapai keseimbangan tersebut seperti jumlah populasi yang besar, tidak adanya mutasi maju atau balik, adanya perkawinan acak atau random.
Syarat lainnya seperti tidak ada perpindahan organisme dalam populasi dari bioma satu ke bioma lainnya (migrasi) dan tidak terdapat seleksi.
Baca Juga: Pengertian Koloid Liofil Beserta Contohnya, Pahami Lebih Jauh!
Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan kesimbangan frekuensi pada gen adalah:
- Perkawinan tidak acak atau sesuai faktor pilihan.
- Migrasi, individu yang meninggalkan atau masuk ke populasi baru akan membawa alel ke populasi tersebut. Pergerakan alel antar populasi itulah yang terkenal dengan nama arus gen.
- Hanyutan genetik, yaitu perubahan dari frekuensi alel akibat dari populasi kecil terpisah dari populasi besar.
- Mutasi, yakni sebuah perubahan struktur kimiawi dari gen karena atau tanpa faktor luar.
- Rekombinasi dan seleksi, bisa berlangsung melalui perkawinan dalam reproduksi seksual.
- Seleksi alam, mudahnya adalah proses menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.
Sedangkan untuk faktor terbentuknya spesies baru pada tahapan evolusi biologi adalah isolasi yang mencegah terjadinya kembali keragaman spesies. (R10/HR-Online)
