Tabrakan tiga galaksi dengan dahsyat berhasil NASA abadikan. NASA menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble untuk menangkap momen luar biasa tersebut.
Terjadinya benturan ketiga galaksi membuat mereka terlihat hancur lebur. Apa sebenarnya penyebab tabrakan itu? Apa dampak yang akan terjadi?
Baca Juga: Ledakan Besar Matahari di Sepanjang Februari 2022, Apa Dampaknya?
Terdeteksinya Tabrakan Tiga Galaksi
Terjadi tabrakan yang terkenal sebagai penggabungan tiga galaksi. Dugaan penyebabnya adalah adanya gaya tarik-menarik antar galaksi.
Mereka menarik satu sama lain hingga akhirnya berdekatan sebelum saling merobek akibat gaya gravitasi.
Sebenarnya, penggabungan seperti ini sudah umum terjadi di seluruh alam semesta. Semua galaksi besar, termasuk yang saat ini kita tinggali pun mengalami hal sama.
Sekilas, bertemunya tiga galaksi ini terlihat kacau dan saling berhamburan. Namun demikian, ternyata ketiga galaksi baik-baik saja.
Alih-alih hancur, mereka akan menjadi awal terbentuk galaksi baru yang lebih besar. Hal itu terjadi akibat adanya gas dari tiga galaksi yang bertabrakan.
Gas tersebut akan mengembun sehingga membentuk lautan materi yang luas. Materi tersebutlah yang menjadi awal mula terbentuknya bintang baru.
Bintang akan berkumpul sebelum kemudian menjadi pusat galaksi baru. Ada juga beberapa bintang yang masih utuh dari tabrakan tersebut.
Bintang yang selamat akibat gaya gravitasi yang berbeda di setiap galaksi. Sehingga, mereka tidak saling bertabrakan. Tabrakan terjadi di konstelasi Cancer yang terletak sekitar 681 juta tahun cahaya dari Bumi.
Baca Juga: Perbedaan Komet dan Asteroid yang Terlihat Mirip Namun Jauh Berbeda
Diabadikan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble
Lagi-lagi Hubble sebagai teleskop luar angkasa tercanggih memberikan kontribusinya. Ia berhasil mengabadikan peristiwa tabrakan tiga galaksi.
Menurut NASA, gugus galaksi dapat terlihat di atas memiliki nama IC 2431. Para astronom berhasil mendeteksi penggabungan galaksi tersebut melalui proyek sains warga namanya Galaxy Zoo.
Proyek tersebut mengundang setidaknya tak kurang 100.000 sukarelawan. Mereka akan mengklasifikasikan obyek 900.000 galaksi yang tertangkap oleh teleskop Hubble namun tak pernah diperiksa dengan menyeluruh.
Mempelajari gabungan galaksi sangat berguna untuk membantu para astronom untuk lebih memahami masa lalu dan masa depan Bima Sakti.
Hal itu karena Bima Sakti juga diperkirakan telah lahap lebih dari satu lusin galaksi selama 12 miliaran tahun terakhir, termasuk selama gabungan Sosis Gaia yang sangat terkenal.
Baca Juga: Sistem Asteroid Quadruple Pertama di Tata Surya Berhasil Teridentifikasi
Sementara itu, galaksi kita juga muncul di jalur untuk menyatu bersama galaksi Andromeda terdekat sekitar 4,5 miliar tahun dari sekarang. Tentunya penggabungan tersebut akan benar-benar mengubah langit malam di Bima Sakti.
Meski begitu, tidak ada kemungkinan kerusakan tata surya ketika nantinya Bima Sakti bergabung dengan galaksi lainnya lagi. Sebab, hal itu sudah terjadi selama miliaran tahun lamanya.
Sejauh ini NASA sangat mengapresiasi penemuan tabrakan tiga galaksi yang tidak berhasil mereka identifikasi selama bertahun-tahun. Dengan penemuan ini, maka objek studi terkait galaksi akan bertambah kompleks dan akurat. (R10/HR-Online)