Sideways dalam saham, salah satu istilah yang menggambarkan kondisi pasar. Harga saham ini berada pada kisaran sama untuk jangka periode apapun. Pergerakannya tidak membentuk titik tertinggi atau penembusan di atas harga tertinggi sebelumnya.
Apabila melakukannya, maka akan menunjukkan breakout resistance. Selain itu, pergerakannya tidak menjadikan titik terendah di bawah level support sebelumnya.
Saat harga saham menembus area support dan menutup harganya, kemungkinan akan terjadi trend bearish.
Tren datar sering terjadi pada pasar saham IHSG, LQ45, atau IDX30. Namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada instrumen investasi apapun. Termasuk pada obligasi, komoditas, hingga valuta asing.
Baca Juga: Efek Buyback Saham Bagi Investor dan Perusahaan, Saling Untung?
Mengenal Sideways Dalam Saham
Saham sideways merupakan saham yang harganya datar-datar saja atau tidak naik (bullish) serta turun (bearish).
Pola ini terjadi akibat jumlah supply saham sesuai dengan tingkat demand dalam suatu waktu. Sehingga harga saham tersebut cenderung datar.
Namun, kemungkinan lain kondisi ini terjadi akibat faktor turunan yang membuatnya pasar bullish dan bearish sama-sama kuat.
Hal ini juga terjadi karena saham tersebut tetap mencoba cari titik normal yang terbaru. Terlebih baru saja alami fluktuasi harga karena tren tertentu.
Pada kondisi pasar sideways, wajar apabila investor bingung untuk mengambil keputusan. Sebab, tidak tahu harga saham tersebut nantinya akan bergerak naik atau bahkan turun.
Sebagai trader saham yang baik, maka perlu mengetahui strategi dalam menghadapi kondisi saham yang seperti itu. Tentu untuk dapat menentukan keputusan terbaik saat kondisi ini terjadi pada pasar.
Baca Juga: Perbedaan Binary Option dan Saham, Jangan Sampai Salah Pilih, Ini Dia!
Strategi Trading Saat Sideways
Pasar sideways dalam saham menjadi kondisi yang sulit untuk mendapatkan keuntungan bagi trader. Kondisi market seperti ini, akan lebih baik menunggu hingga ada konfirmasi breakout support atau resistance.
Apabila sabar menunggu, pasar akan mengungkapkan arah mana yang dituju nantinya. Sehingga perlu memperhatikan sentimen yang membuat pasarnya menembus area bawah atau atas.
Cara terbaik untuk trading saat sideways yakni dengan melakukan diversifikasi. Tentu Anda tidak akan kehilangan atau mendapatkan terlalu banyak saat breakout. Sebagian besar investor mengatakan, lebih penting memiliki alokasi aset yang tepat.
Baca Juga: Prinsip Investasi High Risk High Return, Wajib Pahami Definisinya
Apalagi hanya mencoba serta mengatur waktu pasarnya dengan benar. Ketika pasar bergerak dengan datar, maka inilah waktu yang tepat agar menyeimbangkan kembali alokasi Anda.
Pada dasarnya, kondisi yang seperti itu tidak akan terjadi selamanya. Kemungkinan kondisi sideways yang muncul karena ada oknum menjual sahamnya di pasar, sembari tetap menjaga agar sahamnya seolah ada peminat.
Sebaiknya investor tidak membuka posisi jual atau beli saat kondisi sideways dalam saham. Sebaliknya, investor lebih baik menunggu hingga ada sinyal perubahan harga dari penggunaan indikator teknis oleh investor tersebut pada layar analisis. (R10/HR-Online)