Sejarah Mochtar Kusumaatmadja perlu diketahui oleh bangsa Indonesia. Ia merupakan rektor ke-5 Universitas Padjajaran yang juga salah satu sosok terkenal di Sunda.
Simak ulasan lengkap berikut ini mengenai Mochtar Kusumaatmadja hingga diusulkan menjadi Pahlawan Nasional dan namanya tersemat menjadi nama perpustakaan dan monumen lainnya.
Sejarah Mochtar Kusumaatmadja dan Penambahan Wilayah Indonesia Seluas 3 Juta Kilometer Persegi Hasil dari Diplomasi 25 Tahun
Sosok Mochtar Kusumaatmadja melakukan diplomasi selama 25 tahun guna menegakkan kedaulatan Indonesia. Hal ini ia lakukan pada 1957 melalui konsep Negara Kedaulatan.
Baca Juga: Belanda Hitam yang Malang, Kisah Orang Afrika jadi Serdadu di Jawa
Perjuangan Prof. Mochtar Kusumaatmadja tersebut mendapatkan legalitas melalui Deklarasi Djuanda. Konsep tersebut tercetus dari Mochtar Kusumaatmadja sebagai usaha untuk meruntuhkan peraturan ordonansi Belanda mengenai batas laut internasional.
Sebab, peraturan tersebut merupakan penghambat bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan konsep negara kepulauan.
Hal ini karena dalam konsep negara kepulauan yang digagasnya, laut bukanlah menjadi suatu pemisah, melainkan pemersatu bangsa dan negara.
Gagasan tersebut menjadi perjuangan Mochtar Kusumaatmadja yang aktif menjadi delegasi dalam beberapa konvensi hukum laut internasional. Sang tokoh dari Sunda ini telah menunjukkan kontribusinya sejak Konvensi Hukum Laut ke-1 di Swiss pada 1958.
Sejarah mencatat, pada konvensi tersebut Mochtar Kusumaatmadja mengungkapkan konsep negara kepulauan yang langsung menerima penolakan dari negara maritim besar, yaitu Amerika Serikat dan Inggris.
Bahkan Amerika Serikat melayangkan protesnya dengan mengirimkan pesan diplomasi ke Menteri Luar Negeri.
Pesan tersebut berisi protes akan adanya gagasan perluasan daerah perairan Indonesia sampai 12 mil yang memang tertuang dalam Deklarasi Belanda. Selanjutnya, ada beberapa protes dari negara lainnya, yaitu Belanda, Selandia Baru, Australia, dan Prancis.
Namun, pada akhirnya gagasan mengenai Konsep Negara Kepulauan tersebut mendapat persetujuan dari dunia internasional setelah 25 tahun perjuangan sejarah Mochtar Kusumaatmadja.
Konferensi Hukum Laut ke-3 tersebut membuat wilayah perairan Indonesia bertambah 3 juta kilometer persegi.
Orang Sunda yang Mendunia
Hal menarik selanjutnya dari sejarah Mochtar Kusumaatmadja adalah ia terkenal sebagai orang sunda yang mendunia karena menjadi delegasi di kancah internasional. Hal tersebut membuat namanya diusulkan menjadi salah satu pahlawan nasional di tahun 2022.
Secara genealogis, ayah dan ibu Mochtar Kusumaatmadja merupakan keturunan orang Sunda. Selanjutnya, dari kehidupan sosial budaya Mochtar Kusumaatmadja dikenal sebagai orang Sunda.
Mochtar Kusumaatmadja juga mengabdikan hidupnya sebagai dosen di Unpad mulai dari 1958 hingga 1999.
Baca Juga: Bandit Era Kolonial Paling Sakti Berasal dari Banten, Disegani Belanda
Setelah mengabdi selama sekitar 22 tahun di Universitas Padjadjaran, akhirnya Mochtar Kusumaatmadja menghembuskan nafas terakhir pada 6 Juni 2021.
Untuk mengenang perjuangannya, Rektor Unpad menyematkan nama Mochtar Kusumaatmadja pada Gedung Perpustakaan Hukum.
Selain sejarah Mochtar Kusumaatmadja dalam memperjuangkan konsepsi negara kepulauan, tokoh ini juga terkenal sebagai akademisi yang sudah menciptakan banyak karya ilmiah.
Semua karyanya ia buat dengan memanfaatkan kesempatan pertemuan nasional hingga internasional.
Tak hanya itu saja, tokoh asli Sunda ini juga terkenal sebagai pecinta, pemikir, praktisi, dan budayawan daerah maupun internasional.
Prof. Mochtar Kusumaatmadja terkenal sangat suka menggunakan bahasa Sunda dengan tutur kata yang sangat halus, sehingga menunjukkan cintanya terhadap budaya.
Meskipun demikian, Mochtar Kusumaatmadja juga multilingual, ia bisa berbicara dalam berbagai bahasa. Ia fasih berbahasa Inggris, Belanda, Prancis, hingga Jerman.
Perpustakaan, Monumental, dan Nama Jalan Mochtar Kusumaatmadja
Banyaknya cerita sejarah Mochtar Kusumaatmadja tersebut membuat namanya tersemat sebagai nama perpustakaan, monumental, bahkan jalan di Jawa Barat.
Saat ini Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah Jawa Barat sedang mengumpulkan berkas persyaratan.
Berkas tersebut akan dikirimkan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan tujuan menguatkan pengajuan.
Salah satu dokumen untuk menyiapkan pengajuan, yaitu laporan bangunan monumental di mana nantinya akan memakai nama Mochtar Kusumaatmadja.
Baca Juga: Gerakan Sunda Merdeka, Para Menak Mendirikan Negara Pasundan
Selain itu, salah satu gagasan yang sudah terwujud adalah menamai gedung perpustakaan Unpad dengan Mochtar Kusumaatmadja.
Lalu, akan ada Jalan Layang Nasional Pasopati akan berganti nama menjadi Jalan Mochtar Kusumaatmadja atas inisiasi Gubernur Jawa Barat.
Ide tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat, sehingga peresmian penggantian nama jalan menjadi Mochtar Kusumaatmadja bisa terwujud dalam waktu dekat. Sementara untuk status jalan tersebut masih diproses di Kota Bogor dan Tasikmalaya.
Sejarah Mochtar Kusumaatmadja mencatat orang Sunda yang mendunia tersebut merupakan tokoh penting, terutama dalam bidang kelautan. Mochtar Kusumaatmadja juga merupakan sosok akademisi yang sangat bisa Anda jadikan sebagai panutan. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)