Satelit Elon Musk hancur di atmosfer Bumi. Tidak hanya satu, melainkan puluhan satelit mereka akan hancur akibat terkena badai matahari.
SpaceX adalah nama satelit yang Elon Musk luncurkan. Satelit ini baru saja meluncur pada Kamis, 3 Februari 2022 lalu.
Sayangnya, rencana peluncuran satelit ini tidak berjalan lancar. Baru beberapa hari setelah peluncurannya terjadi bencana yang menghancurkan total 49 satelit SpaceX.
Baca Juga: Misi SpaceX Inspiration4, Wisata Antariksa Pertama Untuk Warga Sipil
49 Satelit Elon Musk Hancur
SpaceX adalah sebuah perusahaan transportasi luar angkasa asal Amerika Serikat. Perusahaan yang berada di bawah Tesla ini aktif meluncurkan satelit ke luar angkasa sebagai internet Starlink.
Total dari satelit yang SpaceX luncurkan sejak 2018 sudah lebih dari 2.000 Starlink. Satelit-satelit tersebut berguna untuk menghadirkan internet di seluruh penjuru dunia.
SpaceX berkeinginan untuk menghadirkan akses internet, khususnya di tempat yang memiliki keterbatasan akses.
Pada awal tahun 2022 ini SpaceX kembali meluncurkan satelit internet Starlink mereka. Sayang seribu sayang, sehari setelah peluncurannya, satelit milik SpaceX diterpa oleh badai geomagnetik.
Badai geomagnetik sendiri terjadi akibat matahari yang memuntahkan partikel angin mereka sehingga menabrak bumi. Partikel yang matahari keluarkan akhirnya mengacaukan medan magnet planet kita.
Akibatnya, satelit luar angkasa dapat terganggu seperti meningkatnya hambatan serta mengacaukan orbit.
Menurut SpaceX, hal inilah yang menyebabkan satelit Elon Musk hancur. SpaceX meluncurkan sekitar 49 satelit Starlink yang mereka tempatkan ke orbitnya.
Saat badai geomagnetik menghantam Bumi, maka terjadi peningkatan hambatan di wilayah atmosfer, tepatnya pada kumpulan satelit. Sebenarnya SpaceX sudah menempatkan satelit mereka ke mode aman.
SpaceX menerbangkan satelit ke tepi untuk meminimalisasi hambatan dan berlindung dari badai.
“Sayangnya, analisis pendahulunya memperlihatkan kita bahwa satelit SpaceX tidak pernah keluar dan tidak mampu naik kembali ke orbit” jelas pihak SpaceX.
Baca Juga: Bumi Siaga Tinggi Akibat Dua Badai Matahari, Ini Perkiraan Dampaknya!
Kembali Memasuki Atmosfer Bumi dan Habis Terbakar
Satelit milik Elon Musk yang hancur kabarnya akan masuk kembali ke atmosfer Bumi. Saat itu juga mereka akan secara efektif mengakhiri hidup.
Sebab, ketika satelit bertabrakan dengan atmosfer, mereka sudah dirancang akan terbakar seluruhnya. Ketika sudah terbakar, maka tidak ada puing yang tersisa dan jatuh ke tanah.
Pihak SpaceX meyakinkan bahwa hancurnya satelit mereka tidak memberikan risiko ke satelit lainnya.
Sementara itu, astronom memiliki kekhawatiran terhadap peningkatan jumlah satelit Starlink yang sedang menuju ke orbit.
Baca Juga: Saham Tesla Anjlok Karena Cuitan Elon Musk di Twitter, Bagaimana Bisa?
Bulan Januari lalu, astronom yang tergabung di Zwicky Transient Facility menerbitkan penelitian satelit Starlink.
Mereka menyebut bahwa satelit milik Elon Musk ini sudah menyebabkan goresan pada gambar teleskop dan masalahnya terus meningkat.
Proyek satelit Starlink ini memang tergolong mahal, namun dapat menyajikan sinyal internet yang stabil.
Sayangnya belum sampai beroperasi, satelit Elon Musk hancur dan hangus terbakar tak tersisa di atmosfer akibat badai matahari. (R10/HR-Online)