Saham emiten CPO tampaknya membawa kebahagian untuk para pemegangnya di weekend ini. Bagaimana tidak, saham CPO tercatat menghijau dengan apik di Bursa Efek Indonesia.
Nilai crude palm oil (CPO) atau saham emiten produsen minyak sawit mentah diketahui menguat. Khususnya pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/02/2022).
Menguatnya emiten CPO di Bursa Efek Indonesia tampaknya berkaitan dengan naiknya harga minyak di beberapa negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Saham Emiten Telekomunikasi Berpotensi Menguat di Tahun 2022
Saham Emiten CPO Menguat di Akhir Pekan Ini
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan harga komoditas CPO sejak awal tahun. Sontak saja hal itu menjadi pemicu investor untuk melakukan borong masal.
Mereka berbondong-bondong membeli saham CPO karena terdapat harapan yang menjanjikan selama beberapa bulan kedepan. Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis data saham-saham yang menguat per pukul 09.21 WIB.
- Gozco Plantations (GZCO), nilainya naik +18,81% ke Rp 120/unit.
- Eagle High Plantations (BWPT) nilainya naik +5,33% ke Rp 79/unit.
- Triputra Agro Persada (TAPG) nilainya naik +3,97% ke Rp 655/unit.
- Dharma Satya Nusantara (DSNG) nilainya naik +3,57% ke Rp 580/unit.
- PP London Sumatra Indonesia (LSIP) nilainya naik +3,52% ke Rp 1.325/unit.
- Cisadane Sawit Raya (CSRA) nilainya naik ke +3,45% ke Rp 600/unit.
- Sawit Sumbermas Sarana (SMS) nilainya naik +2,58% ke Rp 995/unit.
- Salim Ivomas Pratama (SIMP) nilainya naik +2,15% ke Rp 476/unit.
- Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) nilainya naik +1,67% ke Rp 122/unit.
- Astra Agro Lestari (AALI) nilainya naik +1,00% ke Rp 10.075/unit.
- Jaya Agra Wattie (JAWA) nilainya naik +0,78% ke Rp 258/unit.
- Tunas Baru Lampung (TBLA) milaiknya naik +0,64% ke Rp 785/unit.
Melalui data di atas, terlihat terdapat 12 saham emiten CPO yang menghijau. Saham milik GZCO memimpin dengan kenaikan persentase tertinggi 18,81%.
Di Kamis (10/2) kemarin, GZCO bahkan sudah mengalami kenaikan 14,77%. Dengan begitu, maka saham milik Gozco Plantations sudah memiliki total kenaikan 79,10% selama pekan ini.
Tidak ketinggalan saham Grup Rajawali dan BUMN Malaysia Felda juga menguat 5,33% dan BWPT yang sudah naik 11,27% sepekan terakhir.
Baca Juga: Saham Emiten Migas Terhadap Naiknya Harga Minyak Mentah, Menguat?
Akibat Ekspektasi Produksi yang Rendah
Menguatnya emiten saham CPO berkaitan dengan harga minyak sawit mentah yang melonjak tinggi. Sejak awal tahun memang harga CPO sudah melonjak 19,46%.
Trader CPO di Kuala Lumpur berpendapat bahwa harga sawit naik didukung dengan ekspektasi produksi yang rendah dan stok di Februari.
Secara umum sebenarnya lonjakan harga CPO sepanjang tahun baru ini akibat dari aksi Indonesia yang membuat kebijakan pembatasan ekspor.
Indonesia sebagai eksportir CPO terbesar di dunia memberlakukan kebijakan pembatasan karena melihat stok dalam negeri yang menurun. Akibatnya, beberapa negara tujuan mengalami kekurangan stok minyak kelapa sawit mentah.
Tingginya permintaan dan rendahnya stok barang membuat kelangkaan terjadi. Sesuai hukum ekonomi, sontak saja kelangkaan ini menyebabkan kenaikan harga dan berimbas langsung kepada saham emiten CPO di Indonesia.(R10/HR-Online)