Saham Bumi Resources mengalami kelongsoran nilai pada penutupan Jumat, 18 Februari 2022 kemarin. Apa penyebab menurunnya nilai saham secara signifikan ini?
Menurunnya nilai emiten Bumi Rc ini berkaitan dengan terjadinya obligasi wajib konversi (OWK). PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menukar OWK dengan emiten batu bara.
Baca Juga: Instrumen Investasi untuk Dana Pensiun Bantu Kebutuhan Finansial Anda
Potensi Saham Bumi Resources Terpantau Longsor
Ficomindo Buana Registrar menerangkan bahwa pada Jumat (18/2/2022) terjadi konversi OWK BUMI. Terdapat empat pihak yang melakukan, yaitu:
- Nuzul Fajri Muhammad Nur sebanyak 77.994 saham,
- Ita Haryavita sebanyak 89.041 saham,
- Innovative Capital Pte Ltd sebanyak 34.469.648 saham,
- Ronald Ferry Pangaribuan sebanyak 1.232.877 saham.
Hal itu membuat saldo saham BUMI yang sebelum pelaksanaan konversi OWK tercatat sebanyak 74,73 miliar, saat ini menjadi bertambah 34,49 miliar. Dengan begitu, total saham BUMI yang tercatat di bursa menjadi 108,77 miliar saham.
Sebagai informasi tambahan, BUMI mendapat persetujuan sebagai pemegang saham untuk menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dalam rangka konversi OWK perseroan yang berlangsung pada 14 Januari 2022 lalu.
Mengikuti terjadinya konversi OWK, saham BUMI pada penutupan Jumat (18/2/2022) kemarin terpantau menurun di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga: Cara Beli Saham Perusahaan Amerika dengan Mudah dan Aman
Emiten saham mengalami longsor sebesar 6,25 persen atau 5 poin. Hal itu membuat saham ini parkir di level Rp 75.
Adapun price to earning ratio (PER) dari BUMI mencapai 4,60 kali dengan kapitalisasi pasar pada Rp 8,16 triliun.
Menjadi Sasaran Crossing Broker Asing
Ketika emiten BUMI tercatat anjlok hingga 6,25 persen, investor asing melakukan aksi bersih net buy. Transaksi crossing juga ikut mewarnai pasar saham.
Net buy sendiri terjadi ketika investor beramai-ramai membeli suatu saham perusahaan. Kebalikan dari net buy adalah net sell yang mana merupakan penjualan saham secara besar-besaran.
Berdasarkan info data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan transaksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 649,60 miliar. Bahkan sepanjang tahun 2022, nilai net buy mereka mencapai Rp 18,38 triliun.
Lebih lanjut, terdapat juga transaksi crossing saham di PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di harga Rp 85 dengan nilai transaksi Rp 170,03 miliar.
Baca Juga: Uang Pecahan Rp75 Ribu Bisa Ditukar Jadi Rp40 Jutaan, Ini Syaratnya!
Emiten lainnya yang mencatatkan transaksi crossing tinggi selain saham Bumi Resources adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada harga Rp 7.714 dengan nilai Rp 134,37 miliar.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga mencatatkan crossing antara broker asing di harga Rp 4.386 dengan nilai Rp 125,91 miliar.
Terjadinya net buy dan transaksi crossing yang tinggi ini berkaitan dengan melemahnya nilai IHSG pada Kamis (17/2/2022) lalu.
Pada penutupannya, tercatat IHSG melemah 15,08 poin atau 0,22 persen pada level 6.835,11. IHSG sepanjang hari bergerak dalam rentang 6.790,59 sampai 6.859,70.
Sedangkan transaksi crossing dan net buy investor asing pada saham Bumi Resources juga berkaitan dengan harga saham yang sedang melemah pada penutupan di minggu ketiga Februari 2022 ini. (R10/HR-Online)