Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Ratusan KPM di Purwadadi, tepatnya di Desa Kutawaringin, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menerima pencairan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) secara cash atau tunai.
Ratusan warga penerima BPNT pun rela antri berjam-jam untuk pencairan BPNT secara tunai yang penyalurannya melalui pihak Kantor Pos, di Aula Kantor Desa Kutawaringin, Rabu (23/02/2022).
Kepala Desa Kutawaringin, Kartim mengatakan, jumlah penerima BPNT di desanya ada 229 Keluarga Penerima Manfaat. Mereka langsung menerima uang cash atau tunai sebesar Rp 600.000 untuk pencairan tiga bulan, yaitu Januari, Februari dan Maret.
Proses pencairan BPNT tersebut sepenuhnya dilakukan melalui Kantor Pos Indonesia. Pihaknya hanya bisa mewanti-wanti agar uang bantuan mereka gunakan sebagaimana aturan yang tertera, yaitu untuk pembelian bahan sembako.
“Itu terserah para KPM mau belanjanya dimana juga. Mau di e-warong, pasar tradisional atau warung sembako yang ada di wilayah Desa Kutawaringin juga silahkan. Terpenting peruntukannya jelas, yaitu belanja sembako,” terangnya.
Namun, lanjut Kartim, mengingat Desa Kutawaringin tidak ada pasar tradisional. Maka pihaknya mempersilahkan KPM untuk belanja di warung sembako yang ada di wilayah Desa Kutawaringin.
Baca Juga : Pansus BPNT Ciamis Temukan Agen E-Warong tidak Sesuai Pedum
“Jika belanjanya di warung wilayah Desa Kutawaringin kan pergulirannya bisa lebih tersampaikan. Selain itu, KPM juga bisa memilih bentuk sembako sesuai kebutuhan dan tercantum dalam pedum,” kata Kartim.
KPM di Purwadadi Ciamis Senang Terima BPNT Tunai
Sementara itu, Edeng, salah seorang penerima BPNT mengaku senang BPNT cair dalam bentuk uang tunai.
“Ya, sebenarnya mending menerima cash seperti sekarang. Jadi saya bisa belanja sesuai kebutuhan dan tidak hanya itu-itu saja jenisnya,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Sobir, KPM lainnya yang menerima BPNT mengaku lebih senang mendapatkan bantuan secara tunai ketimbang berbentuk sembako.
“Selama ini yang kita terima merupakan sembako yang sudah plot dengan jenis yang tidak bisa kita tawar lagi. Bahkan nilai sembako yang kita dapat tidak sampai dengan hitungan 200 ribu rupiah jika kita hitung dengan harga pasar,” katanya.
Menurut Sobir, cara pencairan tunai seperti ini KPM bisa lebih banyak mendapatkan belanjaan, serta memilih barang yang bagus dan berkualitas. (Suherman/R3/HR-Online-Editor/Eva)