Berita Pangandaran (Harapanrakyat.com),- Mencegah terjadinya penimbunan minyak goreng, Pemkab Pangandaran melakukan pengawasan ketat ke toko modern. Saat ini minimarket di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, hanya mendapat jatah 5 karton minyak goreng dalam sekali pengiriman.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Supendi menegaskan hal tersebut. Pihaknya terus mengawasi setiap toko modern dalam penjualan minyak goreng. Mengingat saat ini tengah terjadi kelangkaan.
“Sejauh ini kami belum temukan adanya praktik penimbunan minyak goreng. Kita cek setiap toko modern atau minimarket,” ujar Supendi, Sabtu (19/2/2022).
“Kami belum menemukan praktik penimbunan minyak goreng di minimarket atau toko modern,” kata Supendi.
Supendi menjelaskan pengiriman minyak goreng untuk minimarket di Pangandaran hanya 5 karton. Sementara konsumen saat ini tengah memburu setiap keberadaan minyak goreng.
“Kelangkaan minyak goreng bisa saja terjadi. Memang persediaan toko terbatas dan konsumen banyak yang membutuhkan. Kemungkinan untuk penimbunan sangat kecil bahkan tidak mungkin,” ucapnya.
Supendi pun telah mengingatkan kepada manajemen dan kepala toko modern jangan melakukan praktik penimbunan minyak goreng.
“Kami sudah memberikan masukan kepada ritel untuk menambah pengiriman. Namun mereka tidak mampu menyanggupinya. Jadi saat ini pengiriman hanya sesuai jatah 5 karton saja,” terangnya.
Ditengah kelangkaan, sejumlah akun media sosial Pangandaran malah terlihat ramai menjual minyak goreng dengan harga variatif. Bahkan ada yang menjual melebihi harga standar dari pemerintah.
Robiah, ibu rumah tangga asal Parigi menyebut harga minyak goreng saat ini malah melonjak. Dalam minggu ini ia mendapat minyak goreng dengan harga Rp 20 ribu per liter.
“Minyak goreng saat ini langka baik toko grosir maupun minimarket di Pangandaran Tapi anehnya ada beberapa akun media sosial mempromosikan minyak goreng yang harganya berbeda-beda,” ungkapnya. (Ceng2/HR-Online/Editor-Dadang)