Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Akses jalan alternatif dari Kabupaten Tasikmalaya menuju Pangandaran tertutup tebing longsor, Sabtu (5/2/2022).
Tebing setinggi 12 meter yang longsor tersebut merupakan jalan penghubung Desa Sirnajaya menuju Desa Citalahab, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Beruntung, dalam kejadian tebing yang longsor tersebut tidak memakan korban jiwa. Hanya saja jalan alternatif Tasikmalaya menuju Pangandaran sedikit terhambat.
“Warga juga tidak terisolir. Karena masih ada jalur alternatif menuju Desa Citalahab ini. Walaupun jarak yang ditempuh cukup jauh karena harus memutar,” ucap Camat Karangjaya, Kadir di lokasi longsor, Sabtu (5/2/2022).
Saat ini, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, TNI/Polri dan warga setempat sedang melakukan proses evakuasi membersihkan material longsor, yang menutup akses jalan alternatif tersebut.
“BPBD membawa perlengkapan peralatan. Seperti pompa air dan mesin gergaji untuk membersihkan material tanah longsor, agar pengguna jalan bisa dilalui seperti semula,” katanya.
Menurutnya, Kecamatan Karangjaya merupakan wilayah yang rawan pergerakan tanah dan longsor. “Seperti Desa Sirnajaya dan Desa Citalahab,” terangnya.
Lebih lanjut Kadir menambahkan, saat hujan deras terjadi, bukan hanya tebing yang longsor. Akan tetapi, ada juga beberapa kejadian, seperti rumah tertimpa pohon dan atap rumah tersapu angin.
Sementara itu, Kabid Darlog BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna Somantri menambahkan, pihaknya melakukan upaya untuk penanggulangan bencana dari sisi tanggap darurat.
Seperti, untuk membersihkan material longsor yang ada di jalan alternatif Tasikmalaya-Pangandaran.
“Kita langsung membersihkan jalan agar jalan tersebut tidak licin,” katanya.
Selain itu, sambungnya, dari sisi kenapa longsor itu terjadi. Ia mengatakan, bahwa Desa Sirnajaya masuk dalam zona dari kebencanaan level tinggi.
Karena menurutnya, kondisi tanah yang gembur, sehingga sering terjadi tanah longsor di wilayah tebing.
Sedangkan untuk tingkat kerawanan bencana, Kecamatan Karangjaya juga sangat tinggi dan masuk ke zona merah.
“Akan tetapi, tidak semua wilayah Karangjaya yang masuk ke dalam zona tersebut,” pungkasnya. (Apip/R5/HR-Online/Editor-Adi)