Berita Jabar (harapanrakyat.com),- Pemprov Jabar beralih menggunakan sistem NAR (Nasional All Record) sebagai sumber pencatatan data pengujian Covid-19. Sebelumnya Jabar menggunakan aplikasi Pikobar. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan sumber data Covid-19 terpusat.
“Melalui perpindahan penggunaan sistem ini bermanfaat bagi masyarakat untuk memperoleh informasi Covid-19 yang seragam,” ujar Kadis Kesehatan Provinsi Jabar Nina Susana Dewi, Senin (14/2/2022).
Nina menjelaskan pada tahun 2020-2021, Pikobar merekap data pengujian harian dengan menggabungkan data. Antara 54 laboratorium via google form, koordinator wilayah serta Dinas Kesehatan daerah. Estimasi pengolahan data memerlukan waktu sampai 4 jam setiap harinya.
Melalui sistem NAR ini, data agregat pada Pikobar bersumber dari 154 laboratorium Jabar. Ke depan jumlah sasaran laboratorium pencatatan bisa terus bertambah.
Menurut Nina, perpindahan sumber data pencatatan data pengujian Covid-19 ini menimbulkan adanya lonjakan data yang signifikan. Pada data pengujian 9 Februari 2022, terdapat 2.076.506 data. Sedangkan data pengujian dari 154 lab pada 9 Februari mencapai 26.624.
“Setelah melakukan penyesuaian pada lonjakan data, ke depan selisih data harian akan menipis dan menyediakan dengan kondisi lapangan,” jelasnya.
Nina menjelaskan, setelah menggunakan sistem NAR sementara waktu tidak akan menampilkan data pelacakan. Seperti data kontak erat, proable dan suspek. Nantinya akan menyesuaikan dengan data yang sumbernya dari aplikasi Silacak Kemenkes RI. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)