Indeks saham sektoral melemah pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (8/2/2002) kemarin. Pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersebut terlihat mayoritas saham sektoral terkoreksi.
Bahkan, IHSG pada Selasa kemarin melemah hingga -9,46 poin atau -0,14 persen di 6.795,46.
Baca Juga: Indeks Saham Syariah di Indonesia
Tingkat Indeks Saham Sektoral Melemah di IHSg
Saham sektoral berada di dalam kategori indeks saham gabungan. Indeks satu ini mencakup segala emiten yang berada di sektor industri.
Masing-masing industri seperti keuangan, tekstil, dan lain sebagainya berada di dalam indeks ini. Pada Selasa kemarin, secara mengejutkan sebagian besar saham dalam indeks sektor ini melemah.
Bahkan, pada penutupan perdagangan sesi I saham sektoral mengalami koreksi. Penurunan tersebut kabarnya terjadi setelah indeks acuan mengalami reli.
Harga all time high dari reli indeks sektoral mencapai di angka 6.800an. Hingga sesi siang tercatat sebanyak 267 saham melemah dan 174 mengalami stagnan.
Nilai hasil transaksi perdagangan mencapai Rp 7,9 triliun dari 16,98 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.
Saham yang melemah berada di sektor Kesehatan (-2.08%), Bahan Baku (-1,18%), Properti (-0,56%), Infrastruktur (0,50%), Siklikal (-1,46%), Non-silikal (0,53%), dan terakhir Energi (0,50%).
Baca Juga: Indeks High Dividen 20 Mengalami Perubahan, Masukkan 4 Saham Baru
Saham-saham yang masuk top loser antara lain:
- PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) yang tertekan hingga -6,78% di Rp 110.
- Saham milik PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) dengan nilani anjlok hingga -6,55% di harga Rp 6.775.
- Terakhir ada PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) mengalami koreksi -6,47% di harga Rp 795.
Di dalam sisi sektoral indeks yang menguat berada di industri keuangan (0,52%), Transportasi (0,18%), Industri (0,26%), dan Teknologi dengan kenaikan tertinggi (,71%).
Selain indeks saham sektoral, Indeks JIII juga turun sebanyak 0,87 persen ke 563,91. Selain itu, Indeks LQ45, IDX30, dan MNC36 terpantau melonjak naik.
Indeks LQ45 menguat sekitar 0,12 persen ke 965,78, IDX30 dan MNC36 sama-sama melejit 0,26 persen ke 515,11 dan 325,53.
Investor Asing Lakukan Net Buy
Turunnya indeks sektoral dalam saham-saham industri membuat investor asing terpantau melakukan net buy. Fenomena net buy sendri terjadi ketika transaksi beli lebih banyak daripada jual suatu saham.
Baca Juga: Buyback Saham BUMN dengan Jumlah Dana Pembelian Cukup Besar
Para investor asing melakukan net buy dengan akumulatif sebesar Rp 572,87 miliar yang terdiri dari pembelian bersih Rp 589,78 miliar di dalam pasar reguler. Sementara itu, profit taking yang tercatat di pasar negosiasi-tunai sebesar Rp 16,92 miliar.
Pembelian asing di pasar reguler antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 3095,2 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 141,5 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 125,1 miliar.
Sementara net sell atau penjualan besar-besaran melebihi pembelian asing berada di saham PT Astra International Tbk (ASII)Rp 79,6 miliar, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Rp 13,3 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang mencatat nilai Rp 18,8 miliar.
Sementara itu, analis saham memprediksi bahwa penurunan indeks saham sektoral ini tidak akan berlangsung lama. Sebaliknya, beberapa di antaranya masih bisa mengalami kenaikan dan sangat prospektif kedepannya. (R10/HR-Online)