Iklim investasi di Indonesia dipandang semakin kompetitif oleh pengusaha luar negeri. Bahkan investasi di Indonesia cukup dilirik oleh investor asing.
Seperti yang sudah presiden RI katakan jika pertumbuhan investasi akan jauh lebih tinggi melalui beberapa reformasi struktural yang pemerintah lakukan. Tujuan investasi utama bagi investor asing yang mengajak untuk mematangkan peluang ekonomi.
Dengan peluang investasi yang baik membantu perekonomian dapat tumbuh dan terjaga untuk masyarakat.
Namun sebelumnya pemerintah Indonesia juga melakukan berbagai reformasi untuk membuka peluang investasi di negara sendiri.
Peluang dan potensi tersebut juga membuat banyak stakeholder yang ikut mendukung iklim investasi di indonesia. Salah satunya yaitu HSBC yang memiliki komitmen mendukung peningkatan investasi ke Indonesia.
Baca Juga: Manfaat Valuasi Saham Bagi Perusahaan dengan Nilai Tinggi
Kenali Iklim Investasi di Indonesia yang Kondusif
Iklim investasi itu sendiri adalah iklim yang mendorong seseorang dalam menjalankan investasi dengan biaya dan risiko serendah mungkin. Bahkan untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang yang tinggi.
Mengingat pertumbuhan investasi di Indonesia hingga tahun kemarin meningkat cukup besar dari 4,2% Rp 103,6 triliun menjadi Rp 108,0 triliun.
Untuk realisasi investasi asingnya sebesar 50,8% memperlihatkan tumbuhnya kepercayaan dunia terhadap iklim investasi dan investasi di Indonesia.
Kebutuhan investasi Indonesia diproyeksi akan mencapai Rp 5.800 triliun hingga Rp 5.900 triliun. Bappenas sendiri sengaja untuk mendorong pertumbuhan investasi sebesar 6,4 % pada tahun 2021.
Baca Juga: Investasi Properti Patungan Lengkap Dengan Mekanisme yang Dijalankan
Faktor yang Mempengaruhi Iklim Investasi
Ada banyak faktor yang mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Bank dunia melaporkan tentang iklim investasi yang cukup stabil dalam stabilitas ekonomi makro, tingkat korupsi, birokrasi, dan kepastian kebijakan ekonomi.
Keempatnya menjadi faktor penting dalam laporan tahunan. Adapun beberapa faktor yang berpengaruh pada investasi dari yang paling kecil hingga terbesar meliputi:
- Korupsi
- Regulasi perpajakan
- Infrastruktur buruk
- Birokrasi yang tidak efisien
- Inflasi
- Etika dan kinerja tenaga kerja yang buruk
- Pemerintahan yang tidak stabil
- Akses ke keuangan
- Tarif pajak
- Regulasi tenaga kerja restriktif
- Kebijakan tidak stabil
- Kualitas SDM buruk
- Kriminalitas
- Regulasi valas
Baca Juga: Saham Emiten CPO Menguat di Akhir Pekan Ini, Imbas Harga Sawit Naik!
Kondisi Investasi di Indonesia
Seperti yang sudah terungkap sebelumnya jika iklim investasi di Indonesia semakin bagus. Bahkan hal ini juga menjadi incaran para investor asing.
Investasi itu sendiri memiliki artian jika pembelian dari modal barang-barang yang tidak dikonsumsi, namun untuk memenuhi kebutuhan masa mendatang. Jika pendapatan investasi mengalami peningkatan, maka akan mendorong investasi menjadi lebih besar.
Tingkat bunga yang tinggi mengurangi minat investor untuk melakukan investasi. Meski, perusahaan menggunakan dana sendiri untuk investasi. Tingkat bunga yang ada merupakan uang atau dana suatu biaya kesempatan dari investasi.
Namun untuk dunia investasi di Indonesia sendiri hingga kini mengalami banyak peningkatan baik dari kebijakan suatu daerah.
Iklim investasi di Indonesia yang kondusif mendorong seseorang untuk melakukan investasi dengan risiko dan biaya serendah mungkin. Namun hasil yang ada cukup besar untuk jangka waktu tertentu. (R10/HR-Online)