Gravitasi di luar angkasa nol itu benar atau tidak? Selama ini kita mendapat informasi bahwa hanya Bumi yang memiliki gaya gravitasi.
Itu artinya, di luar angkasa sana tidak ada gaya gravitasi sehingga membuat semua tampak melayang.
Sebenarnya tidak hanya gravitasi, melainkan juga oksigen. Kedua unsur yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia tersebut tidak dapat Anda temukan di luar angkasa.
Itulah mengapa hingga saat ini tidak ada tempat lain yang bisa manusia tinggali selain Bumi, meskipun ruangnya semakin sedikit. Namun, apakah gravitasi benar-benar tidak ada di sana seperti halnya oksigen?
Baca Juga: Fakta tentang Gravitasi Bumi yang Jarang Diketahui
Fakta Gravitasi di Luar Angkasa
Sebenarnya apa itu gravitasi? Kenapa menyebabkan manusia dapat berjalan di tanah dan tidak melayang?
Gravitasi adalah sebuah efek samping dari materi atau benda apapun yang memiliki massa. Benda-benda tersebut akan menghasilkan gaya gravitasi yang saling tarik-menarik.
Pengertian dari hukum gravitasi Bumi dicetuskan oleh seorang ilmuwan bernama Isaac Newton. Ia mengemukakan teori gravitasinya pada tahun 1684.
Newton menemukan bahwa gaya gravitasi ada di setiap partikel alam dan berbanding lurus dengan massa yang mereka miliki. Namun, gravitasi akan berbanding terbalik dengan jarak kedua partikel.
Teori gravitasi yang Newton cetuskan sangat mengubah ilmu pengetahuan. Bahkan berkat teorinya tersebut, nama Isaac Newton sangat terkenal sebagai ilmuwan pengubah peradaban.
Awal mula Newton menyadari adanya gaya tarik dari Bumi karena sebuah apel yang jatuh. Apel tersebut mengenai Newton yang saat itu berada di bawahnya.
Gravitasi di Bumi sangatlah kuat. Bahkan mungkin menjadi yang terbesar di alam semesta ini. Lantas, apakah gravitasi di luar angkasa itu nyata adanya? Pertanyaan tersebut seringkali muncul.
Jika Anda berpikir bahwa di luar angkasa tidak memiliki gravitasi, maka salah besar. Nyatanya tetap ada gaya gravitasi, namun memang dalam skala yang sangat kecil.
Baca Juga: Contoh Bintang Semu di Tata Surya, Apa Bedanya dengan Bintang Nyata?
Sebenarnya istilah gravitasi nol muncul untuk menggambarkan keadaan seorang astronot yang pergi ke luar angkasa. Pada jarak di orbit 300 meter (186 mil) masih terdapat sedikit gaya gravitasi Bumi.
Besar gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak di antara astronot dengan pusat planet. Itulah mengapa gravitasi yang astronot miliki hanya sekitar 91% dari nilai yang mereka dapatkan di permukaan Bumi.
Hal itu mengakibatkan astronot yang ada di orbit akan mengalami penurunan bobot tubuh dan seperti melayang.
Fungsi Gaya Gravitasi di Luar Bumi
Gaya gravitasi memiliki fungsi penting di alam semesta. Itu mengapa gaya ini masih tetap ada meski tidak sebanyak di Bumi.
Gravitasi di luar angkasa berfungsi untuk menempatkan benda dan planet agar tetap dalam posisinya. Planet-planet di sistem tata surya tidak saling bertabrakan akibat adanya gaya gravitasi.
Dengan gravitasi, maka planet dan benda-benda tetap berjalan di orbitnya. Bayangkan jika tidak ada gaya gravitasi, maka tak akan ada yang menahan mereka untuk saling bertabrakan.
Selain itu, jika tidak ada gaya gravitasi, maka pesawat luar angkasa tak akan bisa bergerak sesuai jalurnya. Pesawat tersebut bisa terlempar ke mana-mana sehingga astronot kesulitan kembali ke Bumi.
Astronot yang melayang di luar angkasa bukan juga tidak selamanya melayang. Mereka akan tetap jatuh karena tertarik gravitasi, namun dalam waktu lebih lama dari Bumi.
Massa Tidak Berpengaruh
Luar angkasa adalah sebuah ruang hampa. Di luar angkasa tidak ada hambatan sama sekali. Bahkan massa dari suatu benda bukan lagi menjadi masalah.
Baca Juga: Proses Terjadinya Supernova, Ledakan Dahsyat Bintang di Alam Semesta
Meski hanya berjumlah sedikit, namun gaya gravitasi di luar angkasa sangatlah penting. Salah satu bukti nyata adanya gravitasi adalah keberadaan jalur orbit benda-benda luar angkasa.
Hal yang berbeda dari pola gravitasi di Bumi adalah jika di luar angkasa, beban sebuah benda tidak akan mempengaruhi kecepatan gravitasinya.
Sebagai contoh, jika Anda menjatuhkan kertas dan batu bata di luar angkasa, mereka akan jatuh pada waktu bersamaan. Hal tersebut sangat berbeda dengan di Bumi, massa benda sangat berpengaruh.
Di Bumi, jika Anda menjatuhkan kertas dan batu bata secara bersamaan, tentu saja yang sampai ke permukaan lebih dulu adalah batu bata. Karena kertas yang bermassa ringan akan terganggu angin.
Di luar angkasa yang notabene hampa, tidak memiliki angin. Semua benda memiliki massa yang sama sehingga gaya gravitasi di luar angkasa sedikit berbeda, namun tetap ada. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)