Buyback saham BUMN kembali terealisasi data dari Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI sendiri mengatakan jika pembelian ini sedikitnya ada 12 BUMN.
Bahkan menariknya lagi akan tersusul oleh 65 perusahaan lainnya. BUMN atau Badan Usaha Milik Negara menentukan jumlah saham yang akan terbeli kembali atau biasa dengan sebutan buyback.
Hal ini dapat penjelasan langsung oleh Kementerian BUMN kepada manajemen perusahaan pelat merah.
Alokasi dana untuk buyback tersebut harus sesuai dengan kondisi likuiditas dan valuasi harga saham terhadap kinerja fundamental.
Semua ini seperti yang telah terungkap oleh wakil menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Kondisi likuiditasnya dan nilai fundamental darinya mempengaruhi buyback saham BUMN.
Pemetaan harga penurunan saham BUMN yang sempat anjlok akibat adanya pandemi masih menjadi sumber pemicu. Sehingga menjadi koreksi saham dunia termasuk Indonesia.
Baca Juga: Menabung vs Investasi Tampak Jauh Berbeda dari Berbagai Sisi
Alasan Buyback Saham BUMN Kembali Dilakukan
Seperti yang sudah banyak masyarakat tahu jika hingga saat ini sudah banyak penurunan harga saham akibat pandemi Covid-19. Masalah ini menjadi sumber utama pemicunya koreksi bursa saham dunia.
Nilai saham jauh dari fundamental yang mengakibatkan BUMN melakukan buyback secara bertahap.
Harga saham yang jatuh dari nilai fundamental antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Namun untuk beberapa saham masih memiliki nilai make sense. Misalnya untuk saham Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM).
Sedangkan untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) harga saham jauh lebih cepat masuk.
Semua saham BUMN yang melakukan pembelian ulang telah menyiapkan dana. Dana yang dipersiapkan tergantung dari kondisi likuiditas. Sehingga saham buyback akan bertempat pada treasury stock.
Baca Juga: Reksadana Saham Syariah Offshore Investasi Berbasis Luar Negeri
Emiten BUMN yang Melakukan Buyback Saham
Direktur utama dari BEI telah mengungkap jika tercatat ada beberapa emiten yang akan masuk tersebut mencapai nilai Rp 181 miliar atau kisaran 1,8% dari total seluruh buyback perusahaan BUMN.
Ada beberapa perusahaan BUMN yang melakukan buyback kurang lebih ada 12 emiten. Sedangkan untuk total dan yang akan ada dalam pembelian kembali aksi korporasi mencapai Rp 10,15 triliun.
Bahkan terungkap jika selain emiten BUMN, ada sekitar 53 perusahaan lain yang melakukan buyback. Perusahaan non-BUMN itu memiliki nilai sebesar Rp 694 miliar.
Adapun beberapa emiten BUMN sektor perbankan yaitu PT BRI Tbk (BBRI) dan PT BNI Tbk (BBNI). Masing-masing untuk nilai Rp 3 triliun dan Rp 1,8 triliun.
Baca Juga: Investasi Real Estate Metaverse Mengalami Peningkatan Saat Dijalankan
Namun untuk PT Bank Mandiri TBK (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara TBK (BBTN). Masing-masing mengalokasikan dana sebesar Rp 2 triliun dan Rp 275 miliar.
Sedangkan untuk sektor pertambangan sendiri yang menyatakan akan melakukan buyback saham yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Selain itu, masih banyak buyback saham BUMN yang menyiapkan dana untuk melakukan hal tersebut. (R10/HR-Online)